Saturday, March 30, 2013

Cerita Kecil Tentang Membaca


Oleh : Yusrizal KW
Wartawan Padang Ekspres

Laki-laki itu, seorang ayah, menutup halaman terakhir novel yang baru dibacanya. Ia pun mela­ya­ngkan pan­dang, pada sebuah ruang restoran yang di­kun­ju­nginya bersama keluarga. Pandangan terakhir, ter­­tum­buk pada istri dan dua anak remajanya. Ketiga ora­ng dalam tatapannya ini, sebagaimana sebagian be­sar orang di dalam restoran yang sama-sama me­nunggu hidangan tiba, melakukan aktifitas yang ber­beda dengan dirinya.

Jika ia barusan sempat me­nun­taskan membaca novel yang “tergaing” lima sampai enam halaman, sementara yang lain jari-jari tangannya terlihat bagai “berzikir”, bersitungkin pada Blackberry dan Android atau jenis smartphone lainnya. Ter­masuk dua anak dan istri ter­cintanya.

Tiba-tiba, laki-laki sebagai ayah ini sedikit ter­ce­nung. Seo­rang gadis imut, sekitar usia 13 tahunan, pada sebuah meja arah ke samping kirinya, khusyuk mem­ba­ca sebuah buku. Laki-laki sebagai ayah ini merogoh sa­ku, mengeluarkan handphone, ke­mu­dian menekan tombol ka­me­ra, dan mengarahkan ke si gadis imut yang sedang baca. Klik!

Laki-laki ini mendekati si anak, pura-pura lewat, ke­mu­dian, ia mengetahui membaca buku “Lima Sekawan” karya Enid ­Bly­­ton. Ia menjadi semakin ka­gum, ketika melihat di meja­nya ada sebuah buku Cerita Rakyat Minangkabau, yang mu­ng­kin stok jika buku yang sedang dibaca tamat buku tersebut segera dila­hap. Oya, gadis kecil pembaca nov­el ini, bersama ayahnya yang sedang membaca majalah berita mingguan.

“Dua contoh yang sama-sama asyik sendiri-sendiri, sa­ma-sama tidak peduli dengan orang seki­tarnya,” gumamnya. Ke­mudian, ia menatap “kaum smartphone”, lalu menoleh pada gadis kecil pembaca.

Laki-laki tersebut pun kem­bali ke mejanya. Istrinya baru saja meletakkan telepon pin­tarnya di meja, di sisi gelas juice yang baru dihidangkan. Ke­mu­dian anaknya ter­li­hat hanya memegang-me­gang Android danBlack­ber­rynya. “Kalian lihat anak di sam­­ping kiri kita ini,” katanya pada istri dan dua anaknya. Orang-orang tercinta laki-laki ini pun menoleh. “Ia sedang bertamasya ke dunia lain, dunia yang meng­hidupkan imajinasinya. Ia mem­baca buku cerita, membaca se­ni­lai karya sastra,” katanya.

Baik istri dan dua anaknya termangu. Salah seorang ber­ta­nya, “Lantas bagaimana dengan anak yang sedang membaca itu Ayah?” “Dunia ayah kalian ini ada pada anak itu, bukan pada tele­­pon pintar di tangan ka­lian….” Si ibu, istri si ayah tercinta ini, tersenyum. Sedikit merasa ter­sindir. Kemudian, “Kan ayah juga yang membelikan kita-kita.”

“Ayah membelikan buku dan smartphone untuk kalian, tapi, buku cerita dan buku lain­nya, kalian abaikan. Masih ber­bu­ngkus plastik. Sementara smar­tphone, sudah terlihat usang, sesaat lagi akan diganti. Ini ar­tinya, kalian tidak mem­baca. Ini artinya, ajakan ayah membaca itu penting, me­nik­mati karya sastra itu ber­makna, belum kalian pa­hami….

Hidangan yang dipesan pun datang. Laki-laki sebagai ayah, sebagai suami ini pun cepat-cepat tersenyum, sembari ber­kata, “Mari kita makan…. Ayo!”

Sembari makan, sang ayah ini, masih melihat dua anak remajanya, memencet tombol mungil hurufsmartphonenya. Sesekali mereka saling mem­perlihatkan tulisan yang tertera. Mereka tampaknya sedangupdate status di Facebook. Isinya status mereka: Ayah aneh deh. Hari gini ngomong soal baca dan sastra.Anak satunya lagi juga update status: Gadis imut si kutu buku rusak suasana kita sama ayah. Ayah malah kagum anak meja sebelah yang lagi baca.  Malamnya, laki-laki de­ng­an koleksi buku ribuan ini, me­nga­jak istrinya bicara.

“Aku ingin mengajak hidup kita lebih bermakna.” “Aku akan memenuhi hara­pan­mu. Atas nama cinta!”

Sang suami, ya si ayah ini, sesungguhnya mengatakan, saat ini, orang tak banyak gemar membaca. Apalagi karya sastra. Jika pun punya sedikit koleksi buku atau novel sastra, atau buku-buku lainnya, sejak orang berada di jalur internet, sejak satu sama lain terhubung di jejaring sosial, buku jarang terbaca. Me­reka seakan tak sempat. Malam dan Pagi, ketika hendak dan bangun tidur men­yala­kan inter­net, update status, ngetweet, menyampaikan apa saja, suka-sukanya. Mencek dan membaca status teman, orang lain, kira-kira apa yang menarik, sehingga tanpa sadar sudah berjam-jam.

Pada jejaring sosial, kita mem­baca cerita, teks 140 kata, atau teks relatif panjang pada Fa­cebook. Di sana, kita satu sama lain, bisa membaca kea­daan diri, status diri, termasuk hal paling pribadi dan remeh temeh yang tak patut diketahui khalayak. Je­jaring sosial, akhir­nya mem­bagi ruang untuk setiap siapa saja bercerita sendiri. Banyak yang merasa me­muas­kan batin dan diri, betapa hidup, sesungguhnya harus diketahui orang, termasuk ketika kau mengganti celana dalam dengan model terbaru.

Masyarakat internet di jeja­ring sosial, adalah mas­yarakat yang seakan-akan segala tentang dirinya, tentang aktifitasnya, ingin diketahui orang banyak. Karena itu, wajar, kita tahu si A sekarang berada di mana, sedang makan apa, dan lagi jatuh cinta dengan siapa, serta kira-kira dia sedang kesal pada siapa, mudah dilacak di akun Facebooknya atau Tweeternya.

Dalam satu ruang, pada meja yang sama, kita tak lagi bisa ngobrol, saling bersitatap, ka­re­na di tangan kita, juga anak-anak kita, terpegang smartphone yang lebih mengasyikan. “Kita harus mendidik anak-anak kita me­ma­hami pen­ting­nya membaca bu­ku,” tukas sang ayah. Si ibu mengangguk. Ke­es­okan harinya, ia memanggil dua anaknya. Ia ajak berdiri dekat rak-rak buku sang ayah, kemudian berkata, “Ibu ingin katakan, jangan biar­kan buku-buku di rak ini ber­debu. Bacalah buku yang sesuai denganmu. Begitu ajak ayahmu. Ibu setuju!”

Mendengar ungkapan si Ibu, anak-anaknya menjawab, “Kami akan membaca Ibu.” Ibunya tersenyum. Ia mem­bayangkan, setelah hari ini, di waktu seng­ga­ng, anak-anaknya akan sering ditemui dalam kea­daan mem­ba­ca. Namun, keesokan harinya, beberapa minggu setelah itu, si ibu ini, juga sang ayah, hanya selalu mendapatkan anak-anak­nya tertawa terpingkal, senyum-senyum sendiri, dengan dua jempolnya yang aktif BBM-an, atau update status Facebook. Ketika menyalakan laptop, si ibu dan si ayah, melihat anaknya tengah membaca atau menulis status Facebook temannya.

Diam-diam, si ibu kecewa dan menuliskan perasaannya pada akun Facebooknya: Anak-anak lupa dengan nasehatku di hadapan rak buku ayahnya. Dan, tanpa diduga, si anak memberi komentar dari akun­nya sendiri: Aku gak lupa de­ngan nasehat ayah melalui ibu. Cuma kadang pingin tahu saja, kalau kita nggak baca me­mangnya kenapa?

Dada si ibu bergemuruh. Ia berkata dalam hati, masih perlu waktu mengampanyekan gera­kan membaca dalam keluarga, terutama pada anak sendiri.

_____________________________________________
Sumber : http://padangekspres.co.id/?news=nberita&id=3195

Tanamkan Budaya Membaca sebagai Makanan Pokok Keluarga


Kesetiaan menulis telah terbukti. Keberhasilan ayah dua anak, Gita Fitri Larasati, 13, dan Ratna Maharani Rokhim, 12, mampu memenangi berbagai lomba tingkat nasional.

Dulrokhim juga memegang budaya yang dia yakini, menjadikan membaca sebagai makanan pokok sehari-hari.  Dia selalu mengenalkan buku layaknya gizi penting sebagai menu asupan ilmu yang wajib disantap setiap hari oleh keluarganya.Ke-7 penghargaan yang diraihnya di antaranya, juara pertama Penulisan Cerpen Nasional 2005, juara harapan dua Penulisan Cerpen Nasional 2006. kemudian, tahun 2007, dia meraih juara kedua Nasional Penulisan Naskah Drama. Setahun berikutnya, dia meraih prestasi yang sama."Tahun 1989, berhasil memenangi sayembara Cerpen Kincir Emas Radio Nederland Wereldoem Roep Belanda. Tahun 1991, pernah menjadi juara harapan satu Penulisan Naskah Drama Direktorat Kesenian Jakarta," ungkapnya baru-baru ini (17/3).

Kesuksesan Dulrokhim tidak bisa dilepaskan peran keluarga. Semua yang dia lakukan bukan semata-mata ingin mendapat penghargaan semata. Apa yang dilakukan, ungkap Dulrokhim, dimaksudkan menjadi contoh anak-anaknya. Menurutnya, karya-karyanya yang akhirnya dibukukan tidak sekedar menjadi ladang ilmu. Melainkan juga menghasilkan segudang prestasi."Saya suka membaca buku. Ada ratusan buku dari berbagai penulis dan penerbit. Kebanyakan novel dan dari buku-buku itulah banyak wawasan, pengetahuan, dan kosa-kata baru untuk bekal menjadi penulis," paparnya.Berkat pengalamannya yang segudang, dia dipercaya menjadi ketua Komite Teater Dewan Kesenian Purworejo. Dia juga aktif menggelar pentas teater. Salah satu yang akan dipentaskan berjudul Ken Arok, dari berbagai naskah yang dia ambil sari-patinya.Kesuksesan yang diraih Dulrokhim tidak bisa dilepaskan peran istrinya, Purwatiningsih, 38. Perempuan ini juga aktif mengajar di salah satu sekolah swasta ternama di Purworejo. 

"Bapak cukup moderat dan demokratis. Terutama urusan seni dan penulisan. Buktinya, dia cukup kuat mendorong anak-anak cinta seni dan buku," katanya.Menurut Purwatiningsih, setiap ada pentas teater dia selalu mengajak anak-anaknya. Beberapa kali pementasan teater koma di Jogjakarta tidak pernah terlewatkan."Kami sering pergi ke Jogjakarta hanya satu tujuan. Yaitu, menonton teater. Selain itu, kami sempatkan berbelanja buku. Satu yang pasti, oleh-oleh khas dan wajib bagi bapak saat keluar kota adalah buku," imbuhnya.Gita Fitri Larasati mengungkapkan, sosok ayahnya begitu melekat dalam setiap langkah dan pencapaian prestasinya. Setiap saat dirinya selalu membaca buku. Termasuk dirinya sempat dihukum guru di sekolah, karena membaca novel Laskar Pelangi."Bapak marah karena guru beralasan novel tidak baik bagi anak seusia saya. Karena itu, motivasi saya membaca justru bertambah. Setiap waktu luang di rumah, pasti ditemani buku,” katanya.(*/hes)

_____________________________________________
Sumber : http://www.radarjogja.co.id/berita/utama/28993-tanamkan-budaya-membaca-sebagai-makanan-pokok-keluarga.html

Membaca Sambil Berlari Bakal tak Pusing Lagi


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Membaca sambil berlari bukan hal yang mudah dilakukan. Membayangkannya saja sudah pusing, apalagi melakukannya.

Jika terus dipaksakan, bukan tidak mungkin akan muntah. Untuk itu, sebuah inovasi dari warga New York, Amerika Serikat, diharapkan dapat menjadi solusi.

Bentuk perangkatnya mirip dengan bluetooth headset yang biasa digunakan pada ponsel pintar. Namun, meski bentuk dan tempat menggunakannya sama, fungsinya berbeda.

Alat ini lebih berupa sebuah perangkat penstabil yang memudahkan seseorang membaca sambil berolahraga, seperti berlari di atas mesin treadmill.

Alat yang diberi nama sesuai fungsinya, Run-n-Read, menggunakan sensor gerak dan pengendali kecil yang ditanamkan di dalam perangkat, untuk melakukan sinkronisasi antara gerakan kepala dengan tablet yang digunakan untuk membaca.
Perangkat akan melacak gerakan kepala, dan kemudian menyesuaikan teks di layar dengan cara memantul, naik atau turun, sesuai gerakan kepala.

Selain pada mesin treadmill, alat ini juga bisa digunakan pada banyak mesin kardiovaskular seperti elliptical trainer, stepmill, StairMaster, dan sepeda statis.

Run-n-Read merupakan satu dari ratusan karya yang ikut serta dalam kontes New York's Next Top Maker. Kontes ini bertujuan untuk mengumpulkan, sekaligus melombakan, ide-ide produk dari perancang atau teknisi lokal yang membutuhkan bantuan para profesional, seperti membuat rancangan tiga dimensi agar mudah diproduksi.

Jika terpilih sebagai satu dari enam finalis (yang dihitung berdasarkan perolehan suara), maka pembuat alat ini, Aditya Bansal, akan berpartisipasi dalam fase Studio, yang akan membantunya membuat bentuk nyata alat tersebut.

___________________________________
Sumber : http://www.tribunnews.com/2013/03/07/membaca-sambil-berlari-bakal-tak-pusing-lagi

Makan Sambil Membaca dan Menonton TV Bikin Gemuk

TEMPO.CONew York - Orang yang mengkonsumsi makanan berat maupun ringan sembari menonton televisi, bermain game atau membaca ternyata lebih cenderung untuk mengkonsumsi kalori lebih banyak saat duduk. Hal tersebut diungkapkan hasil kajian terhadap lebih dari 12 penelitian yang pernah dilakukan.

"Beberapa studi yang dilakukan terpisah menunjukkan temuan ini sebelumnya. Tetapi bukti-bukti tersebut tak pernah diungkapkan bersama-sama," kata ketua penulis hasil kajian Eric Robinson dari University of Liverpool, Inggris. Hasil riset tersebut dipublikasikan di American Journal of Clinical Nutrition.

Menurut Robinson, aktivitas makan yang terganggu bisa meningkatkan konsumsi makanan hingga 50 persen. Di sisi lain, ingatan mengenai makanan yang dikonsumsi sebelumnya berkurang saat makan berikut.

"Meskipun kita membuat keputusan mengenai apa dan kapan makan yang memang mudah dilakukan setiap saat, keputusan ini sebenarnya kompleks dan bisa dengan mudah terganggu," ujar Suzanne Higgs, penulis lain yang juga psikolog di University of Birmingham seperti dikutip Reuters edisi 15 Maret 2013.

Para peneliti secara luas mengkategorikan pola makan sebagai berikut, 'attentive' seperti duduk dengan tenang dan merekam apa yang dimakan selama proses makan berlangsung dan 'distracted' yang berarti sebaliknya. Para pemakan yang distracted tidak memberikan perhatian sama sekali pada makanan dan tidak peduli seberapa banyak mereka makan.

Robinson dan rekan-rekannya mencari literatur ilmiah dan menemukan 24 hasil penelitian yang dilakukan antara 1997 hingga 2011 yang sesuai dengan kriteria mereka yang melibatkan peneliti yang secara aktif memanipulasi perhatian, memori dan kepedulian partisipan atas makanan yang dikonsumsi. Semua studi tersebut secara ketat mengontrol dan memonitor tetapi mempunyai metode yang berbeda-beda dalam memanipulasi kepedulian dan perhatian partisipan.

Sebagai contoh, dalam salah satu studi, pria dan wanita dewasa menonton televisi sambil makan. Dalam riset lain, partisipan mengkonsumsi camilan kacang pistachio dan periset dengan cepat memindahkan kulit kacang dari hadapan partisipan.

Robinson mengatakan bahwa temuan-temuan tersebut bisa digunakan, misalnya, untuk mengembangkan aplikasi ponsel yang mendorong orang untuk makan dengan lebih perhatian dan peduli.

Mempraktekkan kebiasaan makan yang penuh perhatian telah menjadi bagian dari terapi perilaku untuk program menurunkan berat badan selama bertahun-tahun, ungkap Michael Lowe dari Drexel University yang tidak terlibat dalam riset ini. "Kebiasaan makan ini cenderung untuk berhenti saat program berakhir dan sebagian orang kembali ke berat badan semula," ujar dia.

Lebih lanjut Lowe mengatakan bahwa, "temuan ini hanya berlaku untuk mereka yang berberat badan normal." Namun Robinson dan rekan-rekannya telah memulai penelitian sejenis untuk mereka yang kelebihan berat badan dan mengalami obesitas. Hanya saja riset ini belum selesai.

________________________________
Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2013/03/20/060468124/Makan-Sambil-Membaca-dan-Menonton-TV-Bikin-Gemuk

Duta Baca Apresiasi Gerakan Membaca di Banyuasin


Metrotvnews.com, Palembang: Duta baca Nasional Andi F Noya memberikan apresiasi atas inisiatif pemerintah Kabupaten Banyuasin Sumatra Selatan (Sumsel) yang membentuk Pengurus Daerah Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) Kamis (28/3).

Acara yang dilangsungkan di aula Sedulang Setudung Kabupaten Banyuasin tersebut menjadi awal cita-cita daerah yang baru 10 tahun mejadi Kabupaten ini untuk menghapuskan angka buta huruf dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Dalam acara ini juga, pembawa acara Kick Andy itu pun mengungkapkan keterkejutannya dan menyambut baik dengan inisiatif pemerintah Kabupaten mengedepankan minat baca bagi masyarakatnya.

"Sangat jarang ada pejabat yang menyediakan tanah untuk perpustakaan biasanya membuat yang lain biar cepat balik duitnya," ujar Andi.

________________________
Sumber : http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/03/28/3/142197/Duta-Baca-Apresiasi-Gerakan-Membaca-di-Banyuasin-

Thursday, March 21, 2013

Mahasiswa Harus Gemar Membaca Buku


RUTENG, KOMPAS.com - Mahasiswa diharapkan gemar membaca buku sehingga pengetahuan terus berkembang.

Hal ini disampaikan Uskup Ruteng, Mgr. Hubertus Leteng, Pr di hadapan ribuan mahasiswa STKIP Ruteng Nusa Tenggara Timur dan para dosen dalam peresmian Perpustakaan STKIP Ruteng, Rabu (17/10/2012). Bupati Manggarai Timur, Drs. Yoseph Tote turut hadir dalam acara peresmian ini.

Uskup Leteng menegaskan, mahasiswa dan mahasiswi harus sungguh-sungguh memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber ilmu. Membaca lebih banyak buku membuat seseorang profesional dalam tugas hariannya, dalam pekerjaannya dan dalam berbagai kegiatannya.

Uskup Leteng menjelaskan, keseimbangan antara iman dan ilmu membuat seseorang sangat cerdas dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Mahasisw dan mahasiswi yang kuliah di STKIP Santo Paulus Ruteng mewartakan iman dan ilmu kepada masyarakat ketika mereka mengabdikan hidupnya pada masyarakat dan dunia pendidikan.

"Boleh ada televisi, ponsel, dan media internet di rumah, namun, semua itu dapat kena virus dan komunikasinya sangat terbatas sementara buku memberikan ilmu sepanjang masa. Buku tidak akan kena virus, tetapi hanya bisa robek apabila di makan binatang rayap," jelasnya.

Uskup Leteng menegaskan, kita tidak boleh melupakan membaca buku dalam hidup harian kita. Para dosen dan mahasiswa dan mahasiswi di STKIP Ruteng diharapkan menyisihkan uang untuk membeli buku.

Bupati Manggarai Timur, Drs. Yoseph Tote dalam sambutannya, Rabu (17/10/2012) menegaskan, kehadiran perpustakaan di suatu lembaga pendidikan sangat membantu mahasiswa dan mahasiswi atau anak sekolah untuk gemar membaca. Di perpustakaan banyak referensi buku yang harus di baca demi pengembangan diri di masa mendatang.

"Saya minta peresmian Perpustakaan STKIP Santo Paulus Ruteng memberikan dorongan penuh kepada mahasiswi dan mahasiswi untuk membaca dan membuat penelitian di bidang ilmu masing-masing," jelasnya.

_____________________________
http://female.kompas.com/read/2012/10/18/10472678/Mahasiswa.Harus.Gemar.Membaca.Buku

Buatlah Membaca Itu Menyenangkan untuk Anak-anak!


KOMPAS.com - Menumbuhkan minat baca pada anak-anak dapat dimulai sejak dini. Caranya, bukan dengan menjejalinya dengan buku yang bertumpuk-tumpuk. Cobalah untuk mengenalkannya dengan aktivitas membaca. Buat suasana yang menyenangkan, sehingga ia pun akan senang menjalani aktivitas ini.  

Membaca dengan suara keras dapat menimbulkan kegembiraan, bukan hanya bagi orangtua, tetapi seluruh anggota keluarga. Ini beberapa tips yang bisa Anda terapkan:
  1. Bacalah dengan sedikit "drama" dan penuh keceriaan. Gunakan suara yang berbeda untuk karakter yang berbeda dari sebuah cerita. Gunakan nama anak Anda sebagai nama salah satu karakter. Buatlah seolah-olah seperti boneka tangan dan gunakan mereka untuk memperagakan cerita-cerita yang Anda bacakan.
  2. Bacalah berulang-ulang cerita yang disukai anak Anda sebanyak yang mereka inginkan. Pilih buku dari pengarang yang memang ceritanya bisa dinikmati oleh anak Anda. 
  3. Baca cerita dengan mengulang bagian-bagian tertentu dan merangsang anak Anda untuk turut bergabung dalam cerita tersebut. 
  4. Tunjukkan pada mereka kata-kata atau bagian yang tengah Anda baca. Cara ini akan membantu anak Anda terhubung dengan kata-kata yang mereka dengar dengan apa yang Anda katakan dan apa yang ada di dalam buku. 
  5. Baca apa saja, misalnya, cerita, puisi, buku informasi, artikel di majalah dan surat kabar, serta komik. 
  6. Mintalah kepada anggota keluarga atau teman-teman Anda untuk memberikan buku sebagai hadiah.  
  7. Ajaklah anak Anda ke perpustakaan dan menonton CD interaktif dan internet, sesering Anda mengajaknya membaca buku. 
  8. Daftarkan anak Anda untuk berlangganan majalah yang sesuai. Mereka pasti akan senang saat kiriman majalah tiba!

Pada intinya, semakin Anda menikmati menularkan pengalaman dalam membaca, maka anak Anda akan lebih menikmatinya. Selamat mencoba! 

______________________________________
this article has taken at : http://female.kompas.com/read/2012/08/12/10424035/Buatlah.Membaca.Itu.Menyenangkan.untuk.Anak-anak.

Membangun Minat Baca Anak yang Tak Gemar Membaca


KOMPAS.com – Jaman sekarang anak-anak hingga remaja punya lebih banyak pilihan dalam menghabiskan waktu. Media sosial, internet. video game hingga serial TV. Lalu bagaimana dengan membuat mereka menghabiskan waktu membaca.

Padahal membaca mempunyai banyak manfaat bagi anak. Paling tidak saat mengecam pendidikan lebih tinggi anak tak akan kesulitan dalam beradaptasi dengan bahan bacaan yang banyak. Selain itu, suatu saat ia akan membutuhkan untuk mempelajari keterampilan tertentu secara autodidak yang dapat meningkatkan kariernya. 

Beberapa anak-anak memang suka membaca dan Anda tak kesulitan sama sekali. Namun, jika Anda kebetulan memiliki anak yang tak suka membaca, ada startegi untuk membuat membaca menjadi kebiasaan menyenangkan baginya.

Jangan memberi label
Orangtua seringkali memberi label bahan bacaan "baik" dan "buruk". Banyak hal yang orangtua sering anggap sampah (buku komik, novel roman remaja, dll) tapi sebenarnya memiliki nilai sastra. Jangan bunuh kegemaran membacanya. Cara paling ampuh membuat anak mau membaca adalah tidak memaksanya membaca buku yang tak disukainya.

Mulailah dengan minat mereka
Jika mereka menyukai video game, mulailah merangsang keinginan baca mereka dari serial komik berdasarkan permainan atau majalah games. Bahkan sebuah novel grafis, diformat seperti komik, memiliki teks yang dibaca seperti sebuah novel. Ini adalah penyelamat bagi siswa yang kesulitan menyimpan informasi dengan mudah melalui teks, mereka dapat meningkatkan keterampilan membaca dan meminimalkan frustrasi.

Ikuti petunjuk mereka
Bahkan anak yang paling tak suka membaca pun masih membaca. Perhatikan hal yang anak-anak Anda baca dengan teliti di waktu luang. Sebagai contoh, apakah Anda pernah melihat bahan bacaan di tangan mereka? Beberapa anak-anak tidak akan membaca buku, tetapi mereka membaca buku panduan video game,  majalah game, komik online,atau buku manual dan instruksi permainan. Kebanyakan anak memiliki setidaknya satu keterampilan yang ingin mereka sempurnakan. Berikan buku yang berdasarkan pada minatnya, dia akan melahap informasinya.

Yakinkan anak Anda ia bisa membaca buku yang ia suka. Hal ini lebih ditekankan pada proses menumbuhkan minat membaca. Jika Anda memiliki anak keras kepala yang bersikeras tidak ingin membaca buku. Mintalah saran padanya memilihkan buku untuk saudara kandung, sepupu atau anak seorang teman. Minta ia memilihkan buku yang menurutnya "baik". Nah, dari situ Anda bisa mendapat gambaran.

Tanamkan nilai membaca
Bila Anak Anda mengatakan sesuatu kata baru atau menceritakan sesuatu yang baru, tanyakan padanya darimana ia tahu? Komik, majalah anak atau buku tentang pesawat terbang yang baru-baru ini menarik minatnya. Tekankan bahwa mereka mendapatkan pengetahuan berdasarkan bahan bacaannya dan itu hal yang membanggakan.

 _______________________________________
 this article has taken at : http://female.kompas.com/read/2012/10/22/1606085/Membangun.Minat.Baca.Anak.yang.Tak.Gemar.Membaca

Wow... Ini Manfaat Membaca untuk Fisik!


KOMPAS.com - Kebiasaan membaca sering dikaitkan dengan intelektualitas. Dengan banyak membaca, katanya kita jadi lebih terbuka, lebih haus akan informasi, punya pikiran yang lebih tajam, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan otak. Namun, penelitian terbaru dari Oxford University membuktikan bahwa manfaat membaca tidak hanya untuk intelektual kita. Membaca sangat baik untuk kesehatan kita secara menyeluruh, baik fisik maupun mental.

Menurut Profesor John Stein, salah satu peneliti, membaca ternyata bukan sekadar suatu aktivitas pasif dalam mengikuti plot, melainkan suatu kerja keras dalam berimajinasi. Saat membaca novel, kita akan berempati pada tokoh-tokoh dalam novel dan ikut jatuh-bangun bersama mereka.

Kemudian, membaca juga memberikan tantangan yang lain. Ketika kita membaca tentang kuliner yang menggambarkan bagaimana rupa makanan, baunya, dan rasanya, atau melihat gambar-gambar tentang alam, bagian dari otak yang berperan dalam persepsi akan mulai bekerja. Hasilnya, Anda akan merasa seolah apa yang Anda baca sungguh sebuah realita di hadapan Anda (saat penelitian, hal ini diyakinkan melalui pemetaan MRI). Lalu, ketika kita menggantikan aktivitas membaca dengan menonton televisi atau memainkan game komputer, fenomena tersebut menghilang.

Peneliti juga menambahkan, membaca selama enam menit saja bisa mengurangi kadar stres hingga dua petiganya. Fakta tersebut menunjukkan, membaca bacaan ringan mampu membantu kita mengatasi stres lebih baik daripada dengan berjalan-jalan atau mendengarkan musik. Dengan demikian, manfaat membaca untuk kesehatan fisik dan mental pun terjawab.

Agar manfaat membaca lebih terasa, tim peneliti menyarankan Anda untuk membiasakan anak untuk membaca sejak kecil. Sebab, semakin awal anak membaca karya-karya sastra yang baik, semakin cepat otak mengembangkan kemampuan membangun rantai panjang hubungan sebab-akibat. Kelak, hal itu akan bermanfaat dalam hal disiplin mental. Anak akan mampu menyusun perencanaan jangka panjang dan menciptakan pembicaraan yang panjang mengenai topik yang sama.

_____________________________
this article has taken at : http://female.kompas.com/read/2012/11/28/10231252/Wow.Ini.Manfaat.Membaca.untuk.Fisik. 

Membaca Tak Cuma Meluaskan Wawasan


KOMPAS.com - Dalam dunia modern, kehidupan kita sehari-hari dipenuhi oleh beragam kegiatan. Membaca adalah salah satu aktivitas yang kita alami, apakah itu untuk rekreasi dan hiburan, atau sebagai suatu keharusan untuk studi dan penelitian. Di luar itu, membaca juga memiliki manfaat hebat bagi kesehatan dan kesejahteraan Anda secara keseluruhan:

Meningkatkan “mood” 
Membaca secara rutin dari pilihan bacaan yang berbeda dapat meningkatkan suasana hati dan perilaku Anda. Terserah apa yang Anda pilih, entah itu novel, bahan kuliah, bahan pelatihan, buku-buku motivasi, majalah, atau surat kabar. Emosi yang Anda rasakan ketika merasa senang dengan apa yang Anda baca memengaruhi suasana hati, perilaku, dan pandangan dalam hidup. Ketika perhatian Anda akan terfokus pada bahan bacaan, otak jadi jauh dari stres, dan menjadi rileks.

Membaca, meski hanya beberapa menit, juga dapat merangsang imajinasi. Selain itu juga memotivasi dan menantang Anda dalam memperbaiki diri. Luangkan waktu untuk membaca materi yang menarik perhatian Anda, dan lihat bagaimana kelanjutannya baik dalam meningkatkan suasana hati maupun perilaku Anda.

Latihan buat otak
Mulailah rajin membaca setiap hari, sama halnya dengan memulai kebiasaan olahraga. Tak perlu lama-lama, waktunya Anda yang sesuaikan. Kecepatan membaca pun Anda sesuaikan sendiri, yang penting Anda menyediakan waktu bagi otak untuk berpikir dan memahami hal yang dibaca. Sesi membaca rutin akan mendorong kreativitas Anda. Potongan sastra yang berbeda, atau berita-berita yang Anda baca dari penjuru dunia dapat membuat pikiran mengembara untuk mengeksplorasi cerita.

Membaca rutin juga dapat  melatih ketajaman memori Anda, dan membantu mencegah penyakit Alzheimer. Latihan otak secara terus-menerus akan merangsang saraf-saraf untuk melakukan koneksi dan membantu pertumbuhan sel-sel saraf yang baru. Hal ini akan menjaga "mesin berpikir" Anda terawat dengan baik untuk menghadapi tantangan hidup sehari-hari.

Meningkatkan keterampilan komunikasi 
Saat Anda menikmati novel, majalah, atau artikel online, otak Anda terus memproses informasi yang berbeda. Membaca kata-kata dan frase yang baru akan meningkatkan kemampuan berbahasa Anda, memberikan wawasan baru mengenai budaya di tempat-tempat lain, mampu menerima perbedaan, dan meningkatkan kemampuan Anda dalam  berkomunikasi. Selain itu cara Anda berkomunikasi dapat lebih mudah dipahami orang lain.

Memberdayakan diri
Informasi yang Anda dapatkan melalui bahan bacaan yang berbeda memberikan rangsangan pada pengetahuan Anda. Ketika Anda membaca mengenai tokoh-tokoh inspiratif, hal itu akan meningkatkan keinginan Anda untuk memberdayakan diri. Pengetahuan tambahan juga dapat membantu Anda membangun dasar untuk tindakan-tindakan Anda, memberikan kemampuan untuk mengambil keputusan lebih baik. Membaca juga mendorong Anda untuk berbagi pengetahuan yang mungkin bermanfaat bagi teman-teman dan keluarga. Anda senang ketika mengetahui sesuatu dan memberitahukannya pada orang lain, kan?

Meningkatkan “bonding” keluarga
Berbagi cerita pengantar tidur untuk anak sama dengan membaca untuk diri sendiri, lho! Anda jadi teringat dengan pengetahuan populer yang sudah Anda lupakan karena dulu Anda dapatkan ketika masih duduk di bangku SD. Jangan malas membacakan buku cerita pada anak, karena pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan anak bisa membuat Anda tertawa sekaligus menstimulasi otak untuk mencari jawaban yang mudah dia mengerti. Hasilnya, otak Anda pun menjadi terasah. Sedangkan kebersamaan Anda bisa memperkuat hubungan emosional dengan anak.

Dunia saat ini menawarkan kita berbagai bentuk hiburan seperti tayangan televisi, film, hingga internet. Namun, upayakan agar membaca masih dan akan selalu menjadi bagian dari kehidupan kita. Luangkan waktu untuk membaca, meski hanya beberapa menit, dengan mempertimbangkan manfaat kesehatan yang bisa kita dapatkan. Anda tak akan sadar betapa banyak kemajuan yang Anda miliki setelah rutin membaca.

_____________________________
this article has taken at : http://female.kompas.com/read/2013/01/18/15082183/Membaca.Tak.Cuma.Meluaskan.Wawasan.

11 Manfaat Membaca


Oleh : Muhammad Ali Hasan, S.Psi
Alumni STPY 

Bagi anda yang gemar membaca atau pun hanya sekedar membaca, pastinya tahu bahwa membaca itu banyak manfaatnya. Yang paling utama kenapa kita diharuskan membaca, karena merupakan perintah Allah SWT. Dalam Al-Qur’an surat Al-‘Alaq (96) ayat 1, lafalnya “ Iqro’ bismi robbikal-ladzi kholaqo “ yang artinya “ Bacalah dengan nama robb (Tuan, Tuhan) kamu (yakni Aloh) yang menciptakan.“

Lantas membaca apa? Dikatakan dalam Al-Qur’an surat Al-Muzzamil (73) ayat 20, lafalnya “…Faqro-u ma tayassaro minal-qur’an…” yang artinya “…Maka bacalah apa yang mudah (bagi kalian) dari Al-Qur’an…”.

Dalam Al-Qur’an terkandung ayat-ayat Allah dan ayat-ayat Allah tidak hanya ada di dalam Al-Qur’an. Dikatakan dalam Al-Qur’an surat Ar-Rum (30) ayat 20, lafalnya “ Wa min ayatihi an kholaqokum min turobin tsumma idza antum basyarun tantasyirun “ yang artinya “ Dan sebagian dari ayat-ayat Alloh adalah Dia menciptakan kalian dari tanah lalu kalian (menjadi) manusia yang berkembang biak” dan ayat-ayat yang lain yang semisal dengan ayat ini menunjukkan bahwa makhluk (ciptaan) Alloh adalah juga ayat-ayat Alloh.

Sehingga dari ayat-ayat itu dapat ditarik hikmahnya bahwa perintah membaca yang dimaksud dalam surat Al-‘Alaq (96) ayat 1 itu adalah perintah membaca ayat-ayat Alloh baik yang ada di dalam Al-Qur’an maupun yang ada di alam semesta yakni berupa makhluk-makhluk-Nya. Maka dengan demikian “membaca ayat-ayat Alloh” adalah termasuk suatu amal Islami (amalu sholeh).  [Dan buku yang terbaik, tertinggi dan paling berharga adalah Kitab suci Al-Quran]

Nah, berikut inilah ke-11 faedah membaca:

  1. Membaca menghilangkan kecemasan dan kegundahan.
  2. Ketika sibuk membaca, sesorang terhalang masuk dalam kebodohan.
  3. Kebiasaan membaca membuat orang terlalu sibuk untuk bisa berhubungan dengan orang2 malas dan tidak mau bekerja.
  4. Dengan sering membaca, seseorang bisa mengembangkan keluwesan dan kefasihan dalam bertutur kata.
  5. Membaca membatu mengembangkan pemikiran dan menjernihkan cara berpikir.
  6. Membaca meningkatkan pengetahuan seseorang dan meningkatkan memori dan pemahaman.
  7. Dengan sering membaca, seseorang dapat mengambil manfaat dari pengalama orang lain, seperti mencontoh kearifan orang bijaksanan dan kecerdasan para sarjana.
  8. Dengan sering membaca, seseorang dapat mengembangkan kemampuannya baik untuk mendapat dan merespon ilmu pengetahuan maupun untuk mempelajari disiplin ilmu dan aplikasi didalam hidup.
  9. Keyakinan seseorangakan bertambah ketika dia membaca buku2 yang bermanfaat, terutama buku2 yang ditulis oleh penulis2 muslim yag saleh. Buku itu adalah penyampai ceramah terbaik dan ia mempunyai pengaruh kuat untuk menuntun seseorang menuju kebaikan dan menjauhkan dari kejahatan.
  10. Membaca membantu seseorang untuk menyegarkan pikirannya dari keruwetan dan menyelamatkan waktunya agar tidak sia2.
  11. Dengan sering membaca, seseorang bisa menguasai banyak kata dan mempelajari berbagai model kalimat, lebihlanjut lagi ia bisa meningkatkan kemampuannya untuk menyerap konsep dan untuk memahami apa yang tertulis “diantara baris demi baris” (memahami apa yang tersirat.

(Dr.’Aidh bin Abdullah al-Qarni, MA - - dalam best seller book  “DONT BE SAD” )

“..karena Anda mengetahui apa yang Saya tidak ketahui dan Saya mengetahui apa yang tidak Anda ketahui..”

Semoga bermanfaat sehingga memotivasi kita semua untuk lebih giat lagi membaca... Never Stop for Learning..!!

______________________________________
this article has taken at : http://www.republika.co.id/berita/jurnalisme-warga/wacana/12/01/26/lydx0y-11-manfaat-membaca

Sunday, March 17, 2013

Games Edukasi bagi Anak-anak Krapyak

(RBK News, 18/03/2013) Pekerjaan edukasi bagi masyarakat luas adalah peran yang tidak berhenti. Pada minggu kedua pasca pindahnya kantor RBK, peminat dari masyarakat sekitar mulai bermunculan.

Minat tersebut ditunjukkan dengan apresiasi yang tinggi dari kehadiran sejumlah anak-anak kawasan Krapyak yang pada minggu kemarin (17/03) menyemarakkan kegiatan rutin RBK setiap minggu sore.

RBK kembali dibantu oleh Xinergy yang menjadi fasilitator pada kegiatan rutin tersebut. Anak-anak kawasan krapyak nampak sangat menikmati games edukasi yang ditawarkan oleh Xinergy dan RBK.

"ada sekitar 20an anak yang ikut berpartisipasi pada kegiatan hari ini" Ujar Pak Ridwan disela-sela peninjauannya kemarin.



Friday, March 15, 2013

Anomali Daya Tahan Media Tradisional

Oleh : Kris Moerwanto
Editor Jawa Pos 

PAPARAN hasil survei Nielsen Indonesia bertajuk Uncommon Sense of the Consumer yang dirilis pada 6 Maret 2013 layak menjadi pembelajaran. Beragam uncommon insight dan anomali ada dalam paparan Nielsen tersebut. Banyak fakta mengejutkan yang ditemukan. Menariknya, banyak di antara temuan itu yang ternyata berlawanan dengan keyakinan publik.

Asumsi bahwa berita di media tradisional kini dibaca secara digital, sehingga (disebut-sebut) mengakibatkan media tradisional terancam gulung tikar (karena kehilangan pembacanya), ternyata tak tampak dalam data survei tersebut. Paparan Nielsen justru menemukan, bagi audiens Indonesia, internet bukan media untuk membaca berita. Pun bukan platform utama pengakses dan pencari berita.

Alasan utama audiens Indonesia berinternet adalah memakainya sebagai platform membangun jejaring sosial/pertemanan, hiburan, dan kesenangan -ketimbang berbisnis urusan kantor. Selain berjejaring, internet digunakan untuk browsing atau surfing, main games, mendengarkan musik, serta mengunduh files atau peranti lunak. Di antara 10 aktivitas berinternet, membaca berita justru berada di urutan pertama dan kedua terbawah.

Berita yang dipasok media tradisional seperti TV dan koran adalah yang terbanyak, yakni 19 persen, dan ternyata tetap dicari serta dikonsumsi audiens. Waktu untuk mengonsumsi pun cenderung lebih lama dibanding periode setahun sebelumnya.

Di majalah, misalnya, pembaca naik dari 5 persen ke 7 persen dengan durasi konsumsi naik 44 menit. Pembaca tabloid tumbuh menjadi 8 persen dan koran 13 persen dengan peningkatan waktu konsumsi 31 menit dan 39 menit.

Gaya hidup digital memang menaikkan penggunaan internet di Indonesia menjadi 30 persen. Namun, alokasi untuk belanja digital hingga saat ini masih belum signifikan, di bawah 5 persen. Yang mendominasi masih tetap media tradisional: TV mengambil porsi terbesar (64 persen) serta koran (33 persen) dan majalah (3 persen).

Itu senada dengan hasil survei di 26 negara, termasuk Indonesia, yang bertajuk Edelman Trust Barometer 2013. Survei itu membandingkan tingkat kepercayaan publik terhadap empat institusi: pemerintah, bisnis, LSM, dan media. Media tradisional, untuk kali kesekian, masih dianggap sebagai institusi terpercaya di mata publik. Sebaliknya, kepercayaan kepada pemerintah, walau angkanya membaik, dari 40 persen ke 47 persen, masih tidak dipercaya publik.

Sementara itu, angka kepercayaan publik kepada LSM dan bisnis mencapai 51 persen dan 74 persen. Tidak tanggung-tanggung, kepercayaan terhadap media di Indonesia sebesar 77 persen, padahal standar dunia hanya 57 persen. Bahkan, koran tetap paling dipercaya oleh 75 persen responden di Indonesia jika dibanding kepercayaan publik kepada media sosial (seperti Twitter dan Facebook), yakni 68 persen. Sementara itu, kategoriowned-media (website, blog, dan milis) hanya dipercaya 67 persen responden.

Tentu saja, peningkatan kepercayaan itu membawa berkah terdongkraknya total billing iklan di media tradisional. Total belanja iklan di majalah dari produk dan merek kategori toiletries, kosmetik, dan makanan-minuman, misalnya, menurut survei Nielsen, tumbuh 7 persen. Sementara itu, di koran, pertumbuhannya mencapai 14 persen dan di TV 24 persen.

Pesatnya pertumbuhan kelas menengah Indonesia -menurut data Bank Indonesia populasinya mencapai 160 juta dengan pertambahan rata-rata 9 juta orang per tahun- ternyata juga membawa rezeki bagi media tradisional. Survei Nielsen mencatat, kategori snack, biscuit, cookies, dan cake setahun terakhir membubung. Total belanja iklannya di media tradisional pada 2012 mencapai Rp 2.140.989. Naik 59 persen dibanding setahun sebelumnya.

Mudah ditebak, sesuai dengan karakter produk dan merek kategori fast moving consumer goods, belanja iklan kudapan/snack gaya hidup tersebut paling banyak memanfaatkan TV sebagai medium berpromosi. Kenaikan billing yang dikontribusikan mencapai 60 persen. Tapi, koran dan majalah pun naik 36 persen dan 23 persen.

Seberapa pun perubahan lanskap media berkembang ke arah digitalisasi, cara audiens bermedia, dan cara konten media digunakan tetap bermuara pada dua aspek: kepercayaan dan keterandalan.

*tulisan dimuat di Jawa Pos 13 Maret 2013.
sumber : http://budisansblog.blogspot.com/2013/03/anomali-daya-tahan-media-tradisional.html

Wednesday, March 13, 2013

RBK harus salurkan spirit

(RBK News, 13/03/2013) 13 Maret malam, Rumah Baca Komunitas (RBK) menggelar rapat rutin.

Pertemuan ini ikut membahas sejumlah isu dan agenda strategis.

Rapat RBK juga membahas persoalan mekanisme kerja dan sosialisasi nilai filosofi bagi pengembangan spirit membaca.

David Efendi menuturkan perlunya membangkitkan lagi spirit pegiat RBK agar tidak mudah menyerah terhadap tantangan karena banyak kalangan yang sekarang mendukung RBK.

Ahmad Sarkawi menegaskan bahwa RBK harus mampu membagi visi, misi, dan value kepada khalayak ramai namun, Sarkawi melihat ini sebagai pekerjaan panjang yang melibatkan proses dan dinamika.

Rapat juga turut dihadiri oleh Xinergi berkenaan dengan rencana agenda 17 Maret mendatang di RBK. Xinergi rencananya akan mengadakan pelatihan berbasis edukasi kepada sejumlah anak-anak yang berminat belajar di RBK.

Sunday, March 10, 2013

Xynergi Kunjungi "Siswa" RBK

(RBK News, 11/03) Minat kalangan akademisi dalam mengupayakan gerakan edukasi semakin tinggi. sejumlah mahasiswa UII yang berasal dari organisasi bernama Xynergi pada Minggu 10 Maret 2013 mengunjungi RBK sekaligus memberikan pelatihan bagi 30 Siswa RBK.

30 siswa RBK tersebut berasal dari sejumlah sekolah dasar, dan taman kanak-kanak yang berada dilokasi Krapyak.

"Saya dari (Sekolah) Krapyak" ujar seorang siswi bernama Icha.

Pengelola bangunan dimana Kantor RBK berada dan sekaligus yang turut membantu mengorganisir hadirnya puluhan siswa yang akrab disapa Pak Ridwan menuturkan RBK harus mampu memberikan kontribusi dalam masyarakat yang semakin kompleks. Menurut Ridwan, tantangan masyarakat zaman sekarang tidak lagi bisa diatasi sekedar dengan hadirnya sejumlah lembaga atau Ormas.

"Dibutuhkan anak muda yang mampu secara kreatif mengadakan upaya edukasi bagi masyarakat" jelas Ridwan yang juga berstatus sebagai Dosen UII.

pelatihan yang diadakan dalam konsep "Outdoor" nyatanya sangat menarik minat siswa.

pada salah-satu sesi, setiap siswa diminta mengungkapkan tokoh idolanya masing-masing.

"saya suka Habibie dan Moh Hatta" Ujar siswa bernama Risal mantap

Saturday, March 9, 2013

RBK Pindah Kantor

(RBK News, 10/3) Realisasi kesepakatan pemindahan kantor RBK pada rapat akhir bulan februari kemarin telah terlaksana. RBK yang sebelumnya menempati kantor di Bantul, Onggobayan mulai Jum'at 8 Maret 2013 sudah melakukan penataan kantor baru.

RBK pindah ke Jl. Parangtritis KM 3.5 No.196. pada hari yang sama juga diadakan rapat perdana sekaligus publikasi alamat kantor baru kepada sejumlah aktifis dan mahasiswa.

RBK dijadwalkan akan melaksanakan penataan tahap dua pada pagi 10 Maret 2013.

"hari ini (sore, 10 maret 2013 red), RBK juga rencananya mengadakan pelatihan bersama xnergy UII yang pesertanya berasal dari 30 siswa sekolah dasar" Ungkap David Efendi via pesan singkat.





Tulisan Terbaru

Populer

Hamka For RBK

Hamka For RBK

Sjahrir For RBK

Sjahrir For RBK