Pegiat Rumah Baca Komunitas
Ada sesuatu yang menarik dengan kinerja manusia. Ada kalanya
seorang manusia sangat semangat untuk melakukan sesuatu. Namun adakalanya juga
sangat enggan untuk bergerak dan teramat malas. Semua itu bukan karena tidak
disengaja atau tanpa ada penyebabnya. Semangat manusia ada kalanya naik,
adakalanya juga menurun.
Hati adalah kunci dari perilaku manusia. Jika hati sedang
bersemangat dan senang untuk melakukan suatu kegiatan, maka akan berdampak
semangat juga bagi seluruh anggota tubuh yang lain. Akan tetapi jika hati
sedang gundah dan tidak senang untuk beraktifitas, tentu semangat juga tidak
muncul di anggota tubuh yang lain. Nah, hati manusia perlu untuk diatur agar
dapat ditempatkan sesuai dengan kondisi yang semestinya.
Selain hati, fikiran juga mendapatkan posisi yang penting
dalam menentukan semangat seseorang. Paradigma berfikir yang rasional dan
sinergis akan mempertajam kinerja seseorang agar sesuai dengan nalar yang
logis. Setiap perbuatan yang dilakukan didasarkan atas sederetan alur yang
runtut. Antara sebab dan akibat dapat ditaksir dengan jelas. Dengan dilandasi
berfikir yang logis tindakan yang dilakukan seseorang pun akan lebih jelas dan
dapat dipertanggungjawabkan.
Untuk mengatur hati agar senantiasa stabil semangatnya untk
melakukan suatu tindakan, ada beberapa hal yang sekiranya menarik untuk disimak. Pertama, suatu
tindakan yang didasari rasa takut. Perbuatan atau tindakan yang didasari dengan
rasa takut memang bisa dikatakan efektif untuk menyelesaikan suatu pekerjaan,
terutama bentuk kerja yang bersifat dari atasan ke bawahan. Bawahan yang takut
dengan atasannya akan bekerja dengan cepat dan sungguh-sungguh, hanya saja hal
tersebut berlaku tatkala sang atasan berada di hadapan bawahan. Dengan
pengawasan dari atasan tersebut pekerjaan yang ditargetkan dapat selesai. Akan
tetapi, pekerjaan akan menjadi terbengkalai jika sang atasan tidak berada di
antara bawahan. Bawahan akan merasa tidak terawasi sehingga pekerjaanpun tidak
terselesaikan.
Kedua, suatu tindakan yang didasari rasa senang.
Perbuatan atau tindakan yang didasari dengan rasa senang akan terasa menyenangkan.
Setiap moment dari pekerjaan yang dilakukan akan terasa gembira. Hasil dari
pekerjaan yang dilakukan pun akan menjadi buah tangan yang penuh dengan
kesenanga. Akan tetapi jika suatu tindakan hanya didasari rasa senang saja,
tatkala kondisi hati sedang tidak senang maka pekerjaan yang dilakukan akan
berkebalikan dengan yang dilakukan ketika senang. Bahkan hasil pekerjaannya
bisa lebih jelek dari rasa ketidaksenangannya tersebut.
Ketiga, suatu tindakan yang didasari rasa ikhlas. Rasa
ikhlas akan membawa setiap pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang lebih
dinikmati. Setiap tindakan yang dilakukan dari tangan-tangannya tidak akan
membutuhkan perintah ataupun dorongan dari luar. Terlebih lagi, pekerjaan yang
dilakukan ketika tidak mendapatkan suatu imbalan pun masih akan tetap konsisten
melakukan pekerjaan yang dilakukan. Memang hampir dikatakan sempurna suatu
tindakan yang dilandasi rasa ikhlas, akan tetapi rasa ikhlas saja dirasa belum
cukup tanpa rasa cinta.
Keempat, suatu tindakan yang didasari rasa cinta. Jika
setiap pekerjaan yang dijalani seorang manusia dengan penuh cinta, maka
sebenarnya ia sedang melakukan pekerjaan dengan sepenuh hati. Semua curahan
rasa dan karsa akan tertuangkan dengan terciptanya suatu karya yang penuh
cinta. Biarpun tidak diawasi, tidak dibayar, bahkan tidak disuruh untuk
melakukan tindakan ia akan tetap bekerja dengan sepenuh hati.
No comments:
Post a Comment