(RBK News, 29/09/2012)-Bantul – Tradisi membaca masih menjadi fenomena yang asing
bagi masyarakat Indonesia. Minat baca yang rendah dirasa menjadi momok yang
menakutkan bagi generasi bangsa Indonesia. Maka, membaca idealnya menjadi
gerakan yang membudaya mulai sekarang hingga kelak.
Gerakan membaca mulai digerakkan melalui komunitas aktivis
membaca di berbagai nusantara. Begitupun dengan komunitas yang menamakan diri
Rumah Baca Komunitas (RBK) ini secara resmi mulailauncing pada tanggal 25
September 2012 di Onggobayan, Ngestiharjo, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Launcing RBK ditandai dengan penyerahan hibah buku dari BEM Universitas Ahmad
Dahlan Yogyakarta sebanyak 1950 buku, acara dongeng, dan penyematan pin untuk
anggota belajar Komunitas Rumah Baca.
Acara ini dihadiri oleh puluhan
anak usia dini, remaja, hingga orang tua terutama warga Ngestiharjo dan
sekitarnya. Harapannya, setelah diadakan launcing ini dapat
dilanjutkan dengan penyebaran rumah baca-rumah baca di berbagai daerah lainnya.
Selain itu, ini merupakan wujud dari sosialisasi RBK sebagai basis komunitas
membaca walaupun sejatinya RBK telah bergerak dan menjalankan aktivitasnya
sejak bulan Februari lalu.
RBK merupakan wujud dari pemberdayaan masyarakat terutama
untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya membaca. Komunitas ini terdiri
dari mahasiswa UIN, UAD, UMY, UGM, dan berbagai Universitas di Yogyakarta.
Menurut direktur RBK, David Efendi, “Membaca sudah harus tertradisikan mulai
usia dini jika bangsa ini mau berubah menjadi lebih maju”. Virus membaca harus
disebarkan ke khalayak luas agar membaca segera membudaya di tanah air
tercinta.
Rencanany, RBK akan hadir di tiap provinsi di seluruh
Indonesia. Kini, selain di Yogyakarta, RBK sudah mulai merintis membuka rumah
baca serupa di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Antusias masyarakat dengan adanya
rumah baca menjadi semangat tersendiri untuk konsisten terhadap gerakan membaca
dan pencerahan bagi generasi muda. “Saya sangat senang dengan adanya rumah
baca, sepulang sekolah saya bisa menambah wawasan saya dengan membaca. Semenjak
rumah baca ini ada di dekat rumah, saya sudah membaca tiga novel dan berbagai
buku lainnya”, tegas Ari, salah satu anggota belajar rumah baca. (dha)
No comments:
Post a Comment