Hanapi, Pegiat RBK
Saya selalu berfikir kenapa bangsa ini lambat bangkitnya padahal
pergantian kepemimpinan di daerah telah berjalan cukup lama sedangkan
kerusakan yang lama belum pulih, sekarang kerusakan semakin bertambah,
Apakah kita bisa memperbaiki bangsa ini dalam waktu cepat?? Beribu
keyakinan ada di dalam hati dan pikiran ini tapi kenyataannya
kerusakanlah yang terjadi semakin cepat, kerusakan ini terlihat dalam
bidang politik di indonesia, mulai dari prilaku para politisi yang
sangat pragmatis, politik telah dijadikan tempat untuk memperluas
kekayaan, menjual aset negara ke tangan para pengusaha, bidang ekonomi,
ekonomi dalam negeri telah dikuasai oleh etnis tertentu sehingga
pengusaha pribumi kalah dengan etnis ini, media massa telah dikuasai
oleh para kapital yang memberikan informasi untuk pencitraan politik,
saya teringat kata Cak David bahwa kita hanya bisa memperlambat
kerusakan yang terjadi sekarang ini.
Saya ingat bahwa Iran bisa bangkit
dari jajahan asing dalam bidang kehidupan negaranya dengan adanya para
aktivis yang sejati, yang tak takut mati demi memperjuangkan kehidupan
yang islami untuk masyarakatnya, kalau melihat di indonesia aktivis yang
cerdas, idealis banyak tapi mereka tidak pada struktur kekuasaan, kalau
setelah struktur mereka terjebak dengan permainan politik seperti
banyak yang dikatakan teman teman saya kuliah bahwa para aktivis yang
dulu idealis sekarang telah hilang idealismenya, setelah saya melihat
kekuatan literasi maka saya sadar bahwa semakin cerdas masyarakat suatu
bangsa akan semakin tinggi harapan untuk menjadikan negara ini sebagai
negara maju dan bangkit, kenapa harus literasi???
Setelah saya berfikir,
bahwa kegiatan literasi ini memberikan kesadaran masyarakat sehingga
memunculkan sikap yang penuh nilai nilai kebaikan, humanisme, literasi
ini akan memberikan informasi yang jelas dan teori yang berguna sehingga
masyarakat bisa membaca situasi kehidupan negara, dengan Gerakan
literasi maka akan terbangunnya budaya masyarakat yang beradab maka cita
cita menuju masyarakat madaniyah lebih cepat terwujud, gerakan literasi
ini kalau diwujudkan disetiap rumah dengan perpustakaan keluarga masing
masing maka kita akan lebih cepat melahirkan tokoh tokoh cendikiawan
muslim di indonesia, di tengah masyarakat yang mengalami pergeseran
budaya maka akan terbentuk budaya budaya yang mencerdaskan dan budaya
yang kreatif tanpa menyalahi Tauhid, gerakan literasi akan membangun
sistem sosial yang islam, literasi akan membuat masyarakat tidak mudah
ditipu oleh ulama ulama gadungan dan kapital yang menjual ilmu demi
kesenangan dunia.
Gerakan literasi itu seperti dakwah kultural
yang sangat lembut, dia hadir untuk mencerahkan, kehadiran gerakan
literasi sangat jarang dibangun penguasa di abad ini tapi lihatlah
peradaban islam terdahulu, budaya literasinya sangat tinggi sehingga
maka peradaban islam berkemajuan. Setiap kaum muda harus menjadi pegiat
literasi karena pemuda menanggung tanggungjawab secara konstitusional
dan moral untuk membangun negara ini dijalan yang penuh khidmat agar
cita cita semua masyarakat yang ada dalam mimpi menjadi nyata. Penting
nya literasi moral???? Literasi moral bukan model dakwah tapi literasi
moral ini lebih pada sikap dan prilaku kaum yang cinta terhadap buku,
bisa disebut kaum yang tercerahkan begitulah masyarakat menyebutnya,
literasi moral memberikan penekanan kepada pegiat literasi pentingnya
sauri teladan, "penerus para Nabi itu bukan hanya ulama tapi juga orang
berilmu" gerakan literasi harus menjadi budaya bahkan pada titik
radikalnya harus fatwa, kalau memang penyadaran kolektif tidak bisa
dilakukan dengan jalan kultural maka jalan politik dengan kebijakan
penguasa yang mendukung, seperti kebijakan mewujudkan kota literasi.
Gerakan literasi dan literasi moral tak bisa dipisahkan dengan tujuan
untuk mewujudkan negara yang berkemajuan.
Takkan indah sinar
bintang dan bulan tanpa budaya literasi, jangan bermimpi membangun
politik humanis sebelum masyarakat gila literasi.
Selasa, 4 Agustus 2015
No comments:
Post a Comment