Banyak sekali manfaat membaca buku. Hal ini juga
disadari oleh masyarakat Indonesia yang bekerja di Hongkong. Namun, karena
mahalnya biaya hidup di sana, para tenaga kerja wanita (TKW) yang bekerja
sebagai pembantu rumah tangga harus menyiasati kegemaran membaca dengan beragam
cara.
Salah satunya dengan mendirikan perpustakaan untuk
kalangan Buruh Migran Indonesia (BMI), sebutan yang digunakan oleh para TKW di
Hongkong. Berbeda dengan konsep perpustakaan umumnya, tempat baca ini dibuat
dengan konsep lesehan.
Beberapa orang BMI yang memiliki kepedulian tinggi
membuka perpustakaan di tempat komunitas BMI berkumpul selama hari libur, misalnya
di kawasan Causway Bay. Pengunjung perpustakaan bisa meminjam buku untuk jangka
waktu tertentu. Ada juga yang memilih untuk membaca buku di perpustakaan
lesehan sambil menghabiskan waktu santai.
Perpustakaan seperti ini mudah ditemukan di
beberapa lokasi di Hongkong. Prosedur yang diterapkan untuk meminjam buku tidak
terlalu berbelit. Cukup dengan menyebutkan nomor telepon dan memberikan infak
seikhlasnya, buku bisa dibawa pulang.
Buku yang tersedia cukup beragam, mulai dari buku
agama, bisnis, sejarah, novel, dan lainnya. Walaupun hanya berbentuk lesehan di
pinggir jalan, para wanita Indonesia yang sedang mengais rezeki itu tetap
bersemangat menimba ilmu lewat buku-buku yang terhampar di atas terpal.
Berdasarkan catatan perpustakaan langganan saya,
jumlah peminjam buku meningkat selama empat bulan terakhir. Data itu
menunjukkan minat baca BMI secara perlahan sedang meningkat.
Sumber :
http://nasional.kompas.com/read/2013/01/16/04555016/Gali.Ilmu.di.Perpustakaan.Lesehan.Hongkong
No comments:
Post a Comment