Bagi saya, puncak
kegiatan menulis ada pada proses menemukan gagasan. Inilah sebuah kegiatan
menulis yang bermakna. Meskipun tidak mudah membincangkan apa itu gagasan atau
idea, tetap saja pencarian dan penemuan gagasan ini menjadi sangat penting dan,
kadang, menentukan. Gagasan itu abstrak, sulit sekali dikenali sosoknya. Ia
berkelebat bagaikan kilat di setiap pikiran. Kehadirannya tidak terduga.Ia
hadir kapan saja dan pada saat kita melakukan apa saja. Gagasanlah,
sesungguhnya, yang menentukan apakah diri kita benar-benar menjadi seorang
penulis atau tidak.
Apakah gagasan dapat
direkayasa kehadirannya di dalam diri kita? Tidak! Namun, kenapa saya seperti
merancang sebuah pelatihan menulis yang dapat menghadirkan (menemukan) gagasan?
Ya, saya memang merancang pelatihan menulis agar siapa saja yang ingin menulis
dapat sampai pada proses mengalami bagaimana menemukan gagasan. Sebab, apabila
seorang penulis tidak dapat mengalami kegiatan menemukan gagasan, ada
kemungkinan kegiatan menulisnya, sekalilagi, akan tidak bermakna alias hampa.
Ia mungkin malah akan mendapati dirinya lama-lama merasakan kebosanan menulis.
Ia, bahkan, tiba-tiba saja berhenti menulis tanpa sebab yang jelas.
Dalam perspektif
pelatihan menulis yang saya rancang, menemukan gagasan berarti sebuah
perjalanan yang sangat mengasyikkan sekaligus menantang untuk meraih sesuatu
yang penting dan berharga ketika sedang (berlatih) menulis. Sesuatu yang
penting dan berharga itu dapat saja diraih lewat dua hal: pertama, proses dan,
kedua, hasil menulis. Ketika seseorang berhasil meraih sesuatu yang penting dan
berharga di dalam proses menulis, itu berarti dirinya tidak terikat dengan
hasil kegiatan menulis atau tulisannya. Ia benar-benar hanya fokus dan
mementingkan proses menulisnya.
Ia dapat dikatakan berhasil
meraih sesuatu yang penting dan berharga di dalam proses menulis apabila
kegiatan menulisnya dapat menyenangkan (tidak menyiksa dirinya), menyamankan
(membantunya dalam membangun emosi positif), dan menghadirkan pelbagai manfaat
(misalnya ia kemudian dapat “membuang” pikiran-pikiran yang menekan dan
menderanya [ada perasaan lega atau plong sehabis menulis]). Ketika saya
memberikan pelatihan menulis, meraih sesuatu yang penting dan berharga di dalam
PROSES menulis menjadi titik tekan saya.
Bagaimana Anda
mengawali kegiatan menulis? Bingung? Takut? Tertekan? Blank? Apa yang Anda
tulis pertama kali ketika Anda sudah menentukan topik yang ingin Anda tulis?
Judul? Kalimat pembuka? Menulis apa saja? Bagaimana Anda mengatasi kemacetan
menulis? Apakah Anda pernah mencicil menulis? Menjadikan proses menulis sebagai
sesuatu yang menyenangkan, menyamankan, serta dapat memberikan pelbagai manfaat
langsung dan nyata adalah penting!
No comments:
Post a Comment