Sumber foto: www.instagram.com/tuturpena |
Atas nama pembangunan Dan pertumbuhan ekonomi perusakan lingkungan Dan cagar budaya dilegalkan di jogja. Persetan RTRW, persetan ruang terbuka hijau. Enyalah kota ramah anak. Kita butuh uang bukan filosofi Dan naskah akademik.
Orang Baik hanya diam, orang pintar sibuk festival Dan parade, anak anak Muda asik dengan hobi travelling Dan kuliner atau bersocmed alay alay an. Ya, kota jogja mati di tangan setan pemodal Dan pengembang modernitas. Saatnya uang mengatur segalanya. Jogja ITU masa lalu, sekarang dan masa depan adalah "kota baru."
Innalillahi Jogjakarta telah sekarat. Semoga husnul khotimah. Amien.
Jogja Ora Didol: catatan ethnografi orang orang biasa
Gotong royong nulis APA pun gaya ekspresi (catatan pendek, puisi, status, desain, dll) tentang kota jogja hal hal yang brutal tentang pembangunan, banalitas, kemacetan, kekerasan, daya tahan orang Baik, kesederhanaan orang jogja, bagaimana tetap waras, Dan isu lainnya.
Kami akan merajut Dan menyulam juga menyelaraskan beragam tulisan dalam bentuk buku Dan ilustrasi untuk mendukung kebaikan umum di tengah kota yang sedang bunuh diri akibat liberalisasi pembangunan sementara jalan kebudayaan tak berdaya menghentikan nnya.
Sillakan email tulisan teman2 ke rumahbacakomunitas@gmail atau inbox atau tag di FB: rumah baca komunitas.
Salam
Urban literasi.
Urban literasi.
Mohon maaf kalau belum ada ijin mohon sertakan sumber foto..
ReplyDeleteItu foto karya saya di www.instagram.com/tuturpena
Kami Mhn maaf, mas karena Kami dapatnya dari Wasapp tanpa link jadi belum Kami Sampaikan sumber. Tk atas tegurannya.
ReplyDeleteJika Kami DPT akses internet PC segera kamicantumkan sumbernya
ReplyDeleteJika Kami DPT akses internet PC segera kamicantumkan sumbernya
ReplyDelete