DE
Melawan jenuh tidak jauh lebih mudah dari
pada melawan tambang atau melawan penindasan. Terutama sekali, melawan jenuh
untuk berbuat baik dan menegakkan kebenaran. Setiap manusia punya siklus
kejenuhan di dalam aktifitas dan rutinitasnya. Seorang pegiat ham, komunitas, literasi, dan aktifis
mahasiswa punya ancaman rasa jenuh masing masing. Seperti keimanan, kadang naik
dan kadang turun. Ada masa pasang dan surutnya.
Melawan jenuh adalah melawan kemalasan.
Kata seorang sahabat nabi, malas adalah sumber dari segala persoalan maksiat.
Ya tafsirnya mungkin banyak arti. Tapi kemalasan memang perkara luar biasa.
Malas melakukan kebaikan adalah pangkal hilangnya rasa kemanusiaan.
Lalu pertanyaannya, bagaimana rasa jenuh
itu dapat dihilangkan? Wah kalau menghilangan itu sulit sekali ya tapi bisa
jadi bisa dilakukan. Kalau saya lebih pada meminimalisir dampak kejenuhan itu
bagi dirinya dan kelompoknya. Caranya? Ya di saat jenuh seringkali bosan dan
malas mendekat sehingga tak mampu berfikir dan berefleksi secara jernih. Wajar
saja, banyak lembaga menelurkan kegiatan refreshing, outbound, penyegaran tim,
up grading, dst. Tapi pilihan kegiatan itu juga tak sepnuhnya mampu melawan
rasa jenuh. Kadang melawan rasa jenuh itu dari hal sepele, misalnya "rasa
terlibat" dalam komunitas itu sangat penting. Menjadikan semua orang itu
penting kehadirannya dalam komunitas adalah suatu keniscayaan--ini gampang
gampang sulit karena kesibukan masing masing pegiat kadang tak sempat menyapa
teman teman yang baru terlibat. Justru yang muncul seringkali monopoli pahala
yang dilakukan pegiat lama sehingga akar akar pegiat baru dalam komunitas
sedikit bnyak terhambat.
Kedua, keakraban personal atau ikatan emosional
akan menghambat proses penjenuhan. Banyak cara dilakukan untuk memupuk
keakraban misal dengan makan, pergi bersama dan mengetahui situasi batin satu
sama lainnya.
Salah satu penyebab kejenuhan adalah
termasuk oprientasi terlibat dalam kegiatan komunitas. Misalny, aktualisasi
ilmu, sharing,sosialisasi, pupularitas, dan uang misalnya. Jika tak terpenuhi
orientasinya maka kejenuhan akan menyergap sewaktu waktu.
Pegiat yang aktif selalu memperlihatkan
warna keterlibatan di dalam komunitasnya. Pro aktif dan sportif juga bagian
dari mantra pejinak kejenuhan. Aktif artinya selalu mencari hal hal positif
yang dapat dilakukan untuk merawat semangat dan memajukan komunitasnya.
Setidaknya dia penting bagi dirinya sendiri dalam melakukan aktifitas. Pegiat
aktif kadang seringkali memikirkan komunitas di WC, di tempat tidur dan dalam
mimpinya.
Kembali ke urusan melawan kejenuhan.
Keyakinan saya adalah bahwa setiap orang punya cara sendiri mengusir rasa jenuh
sehingga tak ada obat generik universal untuk atasi rasa jenuh. Mungkin anda
sependapat walau tak sepakat.
No comments:
Post a Comment