David Efendi
Salah satu kesan dalam diri saya adalah
bahwa RBK yang berisi sekumpulan anak muda ini adalah rumah budaya kreatif. Di
tempat ini, seolah kreatifitas tak dibatasi dan didorong berkembang sedemikian
adanya melalui praktik apresiatif. Setidaknya ini kesan yang hari ini semakin menguat
menjalar.
Unsur kreatifitas dalam sebuah komunitas
sangatlah penting sebagai energi pembaharuan dan energi terbarukan untuk
dinamika dan nafas komunitas. Tanpa kreatifitas , pergerakan dan misi akan
stagnan atau akan mengalami APA yang disebut dengan involusi.
Dalam tulisan INI akan kita bincang
beberapa kreatifitas yang diperlukan untuk mendukung daya tahan suatu komunitas
yaitu meluputi kreatifitas berfikir, kreatifitas berkarya Cipta, Dan
kreatifitas dalam tindakan. Ketiga jenis kreatifitas ini coba kita obrolkan.
Kreatifitas berfikir
Kreatifitas pemikiran (creativity of
thought) dapat dilihat bagaimana seseorang dapat menjelaskan hal hal rumit
menjadi sederhana. Dalam kalimat lain, dapat mencari jalan keluar ketika
deadlock atau jalan buntu. Kelihaian berfikir out of box merupakan salah satu
kekuatan kreatifitas Jenis INI. Tipe inilah kira kira yang menyumbang populasi
komunitas dengan kegiatan "anti mainstream".
Sebagai contoh, ketika banyak orang
berfikir bahWa transformasi sosial hanya bisa terjadi karena revolusi Besar
melibatkan kekuatan konfrontasi seseorang berfikir Hal Hal kecil yang dirawat
dengan kekuatan ketahanan akan mengarahkah pada perubahan sosial atau kebaruan.
Pemikiran InI yang memungkinkan APA yang dianggap Tak pernah mungkin. Ajaran
gerakan tanpa kekerasan yang dipraktikkan mahatma Gandhi adalah dari buah
pikiran kreatif.
Dalam kehidupan RBK juga dapat diambil
contoh. Ketika banyak orang menganggap jiwa kerelawanan memudar, RBK justru
menyemai kehidupan ini dengan sealamaiah mungkin untuk mendorong amal baik
individu dalam komunitas. Dari pemikiran sehat terciptalah komunitas yang
berdaulat.
Kreatifitas karya Cipta
Komunitas sangat perlu karya karya kreatif
untuk menggembirakan aktifitas pikiran sebagai energi terbarukan. Kreatifitas
dalam desain visual misalnya sangat membantu dinamika Komunitas--memberikan
kesegaran tersendiri. Laman socme dan website makin inspiratif. Kreatifitas
lainnya bisa dalam seni dekorasi, panggung,poster, desain media tanam,Dan masih
banyak lagI. Daya visual INI perlu karena Zaman INI sedang menghargai
kecanggihan visual. Selembar Poster yang disebar di socmed dapat membuat
penguasa geram marah Dan jatuh akal sehatnya lalu biasanya dengan mudah
tumbang.
Peran kreatifitas karya cipta ini juga yang
punya daya magnetik pegiat baru dan volunter serta masyarakat luas melibatkan
dirinya baik dengan sembunyi maupun terang terangan--berbuat kebaikan secara
individual maupun keloktif. Beberapa fakta menunjukkan ini benar benar terjadi.
Seorang relawan bergabung di komunitas karena tertarik poster, ada juga
tertarik karena isi website dan tulisan2 di laman facebook. Ada juga karena
google bisa temukan RBK.
Kreatifitas tindakan
Banyak perubahan digerakkab oleh manusia
jumlahnya sedikit dengan kepemilikan Tiga Kreatifitas INI. Ahmad Dahlan Salah
satu contohnya, disebut sebagaI man of action karena tindakannya melampau
wacana yang dipikirkan atau diucapkannya. Gandhi dgn ahimsa, nelson Mandel anti aparthaida, Tirto Adi
Suryo dengan persnya, Malala dgn
keberaniannya, Dan masih banyak lagI kisah kisah "revolusi semut"
lainnya.
Dapat pula kita sediakan contoh langka
kecil RBK yang dalam batas tertentu dianggap inspiratif (komentar di FB dan
Twitter) dan beberapa testimoni. Ketika perpustakaan "formal"
dianggap terlalu birokratis dan administratif (tunjukin ktp dan ktm, dll) RBK
membuka 24 jam markas dan juga lapak perpustakaan jalanan sejak 2014 bulan juni
lalu dengan mantra: pinjam apa saja balikan kapan saja tanpa syarat. Pegiat RBK
tak mengutuk perpustakaan yang tutup akhir pekan dan banyak syarat
administratif. Ini yang disebut dengan komitmen praktik apresiatif: lebih baik
menyalakan lilin dari pada terus menerus mengutuk kegelapan.
Dengan kejujuran yang terus diupayakan, RBK
sebagai sebuah Komunitas dengan kekuatan apresiatif dalam wadah egeliterian
sangatlah memungkinkan untuk menyemai ketiga kekuatan kreatif tersebut. Salah
satu tantangan ke depan adalah bagaimana pegiatnya merawat, memperbesar Kreatifitas,
memperkuat Daya tahannya. Kemampuan InI juga barangkali yang terus menguji
banyak Komunitas inklusif di dunia apakah tunduk terkapar dalam pragmatisme
atau Bangkit berdedikasi dalam memperjuangkan nilai nilai. SelAmat pagi semua.
Selamat sambut senin Berkah.
No comments:
Post a Comment