“Humanisme
telah mati, Iman Muslim Banyak telah karat dan membusuk, kejahatan genosida
dibiarkan, Barat telah membohongi kita dengan Ham dan Demokrasi”(Hanapi).
Hak Asasi Manusia merupakan hak yang
dimiliki oleh manusia untuk hidup dimuka bumi ini, dengan mendapat perlakuan
yang baik disetiap bangsa-bangsa, selama masih mematuhi aturan dalam suatu
Negara, hak ini bukti Tuhan sebagai Pencipta ingin menjaga manusia agar lepas
dari penindasan batas wilayah, legal formal, perbedaan agama, ras, etnis, suku,
dan lain sebagainya, hari ini kejahatan internasional terjadi lagi,
berita-berita di media massa tidak menjad fokus dalam menyadarkan masyarakat
tentang kejamnya Negara-negara di dunia yang menolak menyelamatkan muslim
Rohingya yang ter-usir dari wilayahnya, tindakan pemerintah atau apapun itu di
Myanmar membuat kita harus sadar bahwa manusia mempunyai hak untuk tinggal
dimuka bumi ini, barat sebagai peradaban yang selalu mendengungkan HAM hanya
diam tanpa tindakan menyelamatkan jumlah manusia yang menjadi korban
penindasan, banyak-banyak Negara yang menolak kehadiran muslim, padahal dalam
ajaran islam muslim bersaudara, bahkan ada paham yang menyatakan bahwa
masyarakat muslim harus bersatu atau bersaudara, paham Pan-Islamisme hari ini
hanya simbol yang telah hilang artiNya, Peradaban barat yang dikenal dengan
dengungan HAM dan Demokrasi, membiarkan nyawa-nyawa tak berdosa menjadi khiasan
laut, dan korban makanan angina,badai, serta ikan laut.
Situasi dan kondisi di Myanmar yang
tidak menerima kehadiran Muslim Etnis Rohingya membuat masyarakat muslim ini
harus mencari tempat untuk tinggal, dalam kehidupan modern yang sangat beda
dengan kehidupan primitive, dimana bangsa-bangsa telah memiliki batas wilayah
sehingga tidak bisa melakukan perpindahan tanpa surat izin atau meledak secara
cepat, bumi yang luas ini, seperti bumi yang kecil, manusia yang jumlahnya
banyak sebagai manusia ditolak oleh banyak Negara, kejahatan dilakukan Negara
terhadap kemanusian tidak bisa dibiarkan, Negara muslim seperti Malesyia juga
menolak, Indonesia sudah mulai mengatakan
“bahwa jumlah telah terlalu banyak,
tidak bisa menerima lagi”, Eropa yang maju dengan teknologi dan kaya dengan
uang kapitalisme sekarang diam, diam ditelan neraka jahanam, semangat atau
paham humanisme tidak untuk masyarakat muslim sepertinya padahal ketika islam
Berjaya, masyarakat muslim dilindungi dengan sebaik-baiknya, banyak contoh yang
bisa kita berikan bagaimana Muhammad Al-Fatih yang menundukkan Konstatinopel
tanpa membunuh nyawa-nyawa tak berdosa, islam sangat memanusiakan manusia, jika
islam diam bukan kesalahan islam, islam tidak akan bergerak tanpa manusia
karena islam sebuah ajaran, manusia yang beragama islam seharusnya bertindak
ketika melihat kejahatan, disitulah prinsip “Amar Makruf Nahi Mungkar”,
ditegaskan dalam Surah Al-Imron Ayat 104 berbunyi: “Hendaklah suatu golongan
mengajak pada kebaikan dan mencegah yang buruk maka merekalah orang-orang yang
beruntung”, mana golongan ini, perintah Al-Qur’an hanya menjadi stempel untuk
mendapat surga, padahal ada yang lebih berharga dari surga kedamaian dunia ini,
berhentinya penindasan disetiap Negara, jika kita melakukan kebaikan dunia maka
surgapun pasti datang kepada kita.
Peradaban islam memang telah runtuh
kekuatannya tetapi lempeng-lempeng sisa itu masih tersisa, kalau mereka mau
bersatu setiap Negara muslim dengan kerjasama yang islami maka kejahatan dan
pendiaman dalam tindakan terhadap kemanusiaan pasti masalah seperti kasus etnis
Rohingya bisa diselesaikan, ulama-ulama, pemikir, pemikir seharusnya membela
tindakan ini, menggerakkan organisasi kemanusian untuk bertindak, ketika barat
diserang banyak yang peduli ketika muslim diserang kenapa semua Negara menutup
mata, kenapa nyawa muslim dianggap tak berharga? Nyawa manusia sama, memiliki
darah, butuh makanan, butuh hidup yang layak seperti manusia, hentikan
deskriminasi atas nama batas geografis dan lain sebagainya, Alam dan Bumi ini
milik Allah, ingat setiap pemimpin dan ulama bahkan masyarakat muslim akan
ditagih pertanggungjawabannNya terhadap kejahatan yang dilakukan maupun
dibiarkan, ini bukan khutbah, ini bentuk kepedulian sebagai pemuda muslim yang
memiliki cita-cita kedamaian dunia tanpa perbedaan barat dan timur, dalam Surah
Hujarat Ayat 13 yang Berbunyi: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa
dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang
paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara
kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal” dari Surah ini
menunjukan bahwa Allah menciptakan manusia untuk kebaikan.