Oleh: Imawan Hanapi, Pegiat RBK
Reformasi telah
dimulai pada tahun 1998 dengan terbuktinya lengsernya pemerintahan Soeharto
yang refresif dan keras dalam melaksanakan pembangunan di indonesia, reformasi
dalam berbagai sektor terjadi dengan tuntutan oleh berbagai elemen bangsa,
untuk melakukan reformasi dalam bidang kehidupan, baik bidang ekonomi, politik,
sosial dan budaya, reformasi telah
bergulir dalam jangka waktu yang panjang, 17 Tahun Reformasi namun pembangunan
tak mesejahterakan, pola pembangunan dengan pendekatan manajemen publik belum
mampu membuat masyarakat semakin mandiri dan kuat, manajemen publik yang lebih
corak berpihak pada sektor swasta, pemerintah Jokowi-Jusufkalla telah mulai
mengarahkan kepada pembangunan yang memenuhi tuntutan rakyat, kebijakan ekonomi
yang Neo-liberalis telah merusak sendi pembangunan ekonomi indonesia, Hari ini
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dalam acaranya menyelenggarakan Seminar: “17
Tahun Reformasi: MItos Pembangunan, Krisis Lingkungan, dan Narasi Perempuan”,
catatan perjuangan ini berusaha untuk merangkum acara seminar ini dengan
analisis sosial yang akan penulis lakukan, dengan pendekatan teori yang
sekiranya belum disampaikan oleh para pakar di acara seminar ini, pakar yang
akan berbicara di seminar ini yakni: Tarli Nugroho, Ane Permatasari,
Ciptaraningrat Larasati dan Halik Sandera.
Pakar yang
menyampaikan pertama dalam acara ini yakni: Bapak Halik yang akan menyampaikan
“krisis lingkungan dan pembangunan”, Indonesia memiliki peraturan undang-undang
dasar 1945, sebagai sarana untuk melihat aspek lingkungan hidup, “UjarNya”, di
daerah rembang sumber daya masyarakat menjadi hak untuk masyarakat
menikmatinya, perlawanan yang dilakukan masyarakat rembang dan ibu rembang yang
bertahan di tenda-tenda, proses intimitasi dan kekuatan terus mereka lakukan,
Kata Pak
Halik,
Peraturan yang dicantumkan dalam lingkungan hidup dan hak asasi manusia sudah
tercantum, Indonesia punya undang-undang tentang hak lingkungan hidup, dalam
pasal 1945 hak tentang akses lingkungan hidup baik informasi dan lain
sebagainya, ada tiga tahapan periode aturan
lingkungan hidup yang dimulai pada tahun 1987 tentang pokok-pokok lingkungan
hidup, pada Tahun 1997 tentang cara pengelolahan lingkungan hidup yang baik,
ujarnya”, Menurut Pak Halik penyebab krisis lingkungan ialah dukungan kebijakan
pemerintah dan para sektor swasta dengan pertimbangan amdal, Alih fungsi lahan,
pencemaran dan degradasi hutan dan deforestasi, lahan yang banyak rusak
menyedihkan bagi masyarakat indonesia, program MP3I hanya bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan sektor industry dan mempercebat kebijakan ekonomi liberalis,
UjarNya, Pak Halik memberikan contoh masyarakat betawi di Jakarta yang mulai
tergeser oleh pembangunan, di Jakarta penurunan tanah dijakarta sudah terjadi,
kiblat pembangunan dengan konsep dengan metropolitan dan megapolitan membuat
krisis kelingkungan yang pasti terjadi, UjarNya, dibeberapa wilayah penyebab
krisi lingkungan hidup dan perubahan iklim yakni: kebijakan Negara, absennya
peran Negara, praktek buruk, UjarNya, di dalam penyusunan dokumen amdal dan
analisis dampak lingkungan adanya titipan pihak-pihak tertentu teruma pihak
swasta, UjarNya, ada tiga prinsip menuju keadilan ekologis yaitu: Metidasi dan
Adapstasi dalam artian mengembalikan alam ini sesuai dengan hakikatnya, Aksi
merubah gaya hidup, mengawal kebijakan, Kata Pak Halik Sandera, dari paparan Pak
Harli menunjukkan jeleknya kinerja pemerintah dan patologi pemerintahan yang
masih banyak di indonesia, lagi-lagi reformasi dipertanyakan perjalanannya,
kekayaan alam yang ideal dalam pengelolahannya hanya sebuah isu belaka tanpa
pembuktian yang nyata demi mewujudkan kesejahteraan rakyat yang merupakan tugas
Negara dalam kehidupan ini, eksistensi Negara dalam lingkungan hidup semakin
pudar dengan melihat kondisi indonesia hari ini, model pembangunan yang tak
berpihak pada perekonomian rakyat yang dilakukan Negara sebagai tindakan yang
mulai membunuh warga masyarakatnya sendiri, saya ingin mengatakan hari ini
bahwa pembangunan prespektif islam dan pengelolahan lingkungan hidup yang
islami semakin dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah ini dengan jumlah penduduk
indonesia yang mayoritas muslim, muslim yang paripurna akan menjaga lingkungan
hidup tapi sayangya para elit pemangku kekuasaan hanya diam melihat kehancuran
yang mulai menyiksa.
Selanjutnya
Pemeparan ini akan disampaikan oleh Ibuk Ane Permatasari dengan kata yang
menyangkut Jihad Konstitusi Muhammadiyah, berbicara tentang lingkungan hidup di
indonesia banyak sekali masalah, hukum indonesia yang tumpul ke-atas dan tajam
kebawah, UjarNya, jihad konstitusi yang dilakukan Muhammadiyah, kita mengetahui
banyaknya peraturan di indonesia baik undang-undang, dengan adanya otonomi
daerah pemerintah daerah, kita sering melihat bahwa pembuatan undang-undang ini
tidak lepas kepentingan individu maupun golongan, Kata Buk Ane, ada beberapa
peraturan undang-undang yang digugat tentang penetapan calon nomor urut,
aktivis perempuan berusaha memperjuangkan agar perempuan dapat duduk pada nomor
urut pertama, Kata Buk Ane, usaha menggugat pasal-pasal telah lama dilakukan,
Jihad konstitusi dengan konsep, kerja keras, kerja cerdas dan kerja dengan
ikhlas, Jihad Konstitusi, Muhammadiyah bisa memenangkan kepada MK undang-undang
tentang migas, PP migas diganti deng Sk Migas, UjarNya, pergantian ini hanya
pergantian kesing saja, Muhammadiyah berhasil dengan mengganti atau dapat
merubah undang-undang tentang Sumber Daya Air, Pasal yang diajukan oleh
Muhammadiyah pasal Jantung, pasal yang urgensinya sangat penting, Kata Buk Ane,
Majelis lingkungan Muhammadiyah melakukan usaha cepat untuk melakukan pembuatan
Draf sumber daya yang baru yang bermanfaat untuk masyarakat, UjarNya, salah
satu contohnya air yang dipaparkan Ibuk Ane tentang komersilnya undang-undang
air, berbicara tentang Jihad Konstitusi sudah dilakukan dari masa lalu, Kata
Buk Ane, setelah pembatalan undang-undang sda ini Muhammadiyah mulai bergerak
pada undang-undang lainnya, Jihad Konstitusi Muhammadiyah merupakan gerakan
Amar Makruf Nahi Mungkar untuk menempatkan kebijakan publik pada tempatnya,
Kata Buk Ane,
Mbak
Larasati selanjutnya yang akan memaparkan materinya, mitos pembangunan ini
melihat kesejahteraan ini untuk siapa?, kesejahteraan ini menjadi semacam
legitimasi untuk memuluskan pasar kata Buk Laras, Narasi pembangunan yang banyak
menyingkirkan perempuan.
Kritikan
Anak Negeri: Hanapi
Reformasi yang telah bergulir dalam jangka waktu yang lama tidak juga
membawa perubahan yang nyata, kini reformasi hanya dongeng dalam cerita-cerita
harapan rakyat yang tak kunjung tiba, ekonomi yang liberalis menjajah, ideology
yang mulai terkikis menunjukkan bahwa reformasi tak membawa perubahan,
cita-cita reformasi yang ideal masih jauh dari tujuannya, pembangunan terus
dilakukan oleh pemerintah baik melibatkan swasta maupun masyarakat,
pembangunan yang dilakukan pemerintah
lebih banyak menguntungkan kepada pihak swasta, dinamika hubungan pemerintah
yang jelek dengan masyarakat, sangat jelas, terlihat dalam kebijakan publik
yang tidak berpihak pada rakyat, pembangunan yang merusak aspek kemanusian,
terutama kalangan wanita, di era sekarang wanita menjadi hiasan kesenangan
nafsu dunia pembangunan yang tak punya rasa kemanusian, perempuan yang semakin
setara kedudukannya namun semakin bertindak diluar batas kewajiban sebagai
perempuan, indonesia adalah Negara yang penduduk mayoritas muslim, wanita yang
seharusnya menjadi kekuatan untuk menutupi kekuatan asing, sekarang mulai masuk
dan terperangkap dalam budaya asing sendiri, urgensi perempuan dalam bidang
pembangunan sangat penting, berkat wanita yang sholeha banyak peradaban islam
yang maju, kehidupan pembangunan dengan landasan kesejahteraan hanya kebohongan
penguasa untuk kepentingan politik.
Melihat
kenyataan ini, berbagai organisasi islam mulai bergerak, salah satunya
Muhammadiyah yang sedang mengkumandangkan “Jihad Konstitusinya” demi kebaikan
rakyat, ditengah rusaknya Negara, krisisnya kepercayaan masyarakat terhadap
pemerintah, islam menunjukkan kewajibannya, perjuangan dijalan yang lurus,
jalan kebaikan umat semakin bergerak, kekuatan ini tidak boleh diremehkan,
jenuhnya masyarakat dengan investasi yang merugikan, hukum yang membunuh
keadilan dan kebenaran rakyat, maka keberpihakan rakyat kepada islam semakin
tinggi, lingkungan hidup yang rusak akibat pembangunan telah banyak terjadi,
lagi-lagi pemerintah indonesia masih diam, duduk dikursi uang rakyat,
pemerintah hidup mewah tanpa malu, bahwa mereka makan uang pajak yang berasal
dari rakyat, kebenaran tetap kebenaran, rakyat semakin berharap dengan
demokrasi maka pembangunan memang sesuai harapan rakyat bukan mitos atau kebohongan.
No comments:
Post a Comment