Friday, March 6, 2015

Screening film "Gandhi" Catatan Diskusi Reboan, 18 Februari 2015

Oleh: Abdullah Bin Zed (diedit oleh AP)

Dalam diskusi Reborn kali ini –saya suka memlesetkan Reboan menjadi reborn, sebab setelah diskusi terasa lahir kembali kerana tercerahkan-- RBK menyaksikan pemutaran film “Gandhi”. Dan seperti biasa, disertai diskusi setelahnya. Film panjang berdurasi sekitar 3 jam 11 menit itu bercerita tentang kisah hidup dan perjuangan seorang Mahatma Gandhi, tokoh besar dari India. Secara sangat luar biasa, film menceritakan bagaimana kehidupan Gandhi, dimulai dari saat dia menyelesaikan studinya di London, kemudian pindah ke South Africa, hingga akhirnya dia pulang lagi ke India, Gandhi berniat untuk melakukan perubahan di tanah kelahirannya yang saat itu tengah dijajah oleh Kerajaan British.

Adalah Ben Kingsley, seorang aktor Inggris keturunan India, yang memerankan sosok Ghandi. Ia nampak sukses membawakan perannya seolah menjelma menjadi seorang Mahatma Gandhi.

Diperankannya sosok Gandhi yang tengah menyelesaikan studinya di London, menjadi seorang lawyer yang merantau ke South Africa. Inilah titik awal perubahan hidup seorang Mahatma Gandhi. Di South Africa itu, Gandhi dihadapkan pada sebuah realitas kejam tanah jajahan di South Africa yang menampar kesadarannya: dia melihat sebuah sistem apartheid diterapkan. Tidak hanya melihat saja, bahkan Gandhi pun menjadi korban sistem rasisme itu ketika dia ditendang keluar dari kereta api, karena dia mencoba duduk di kelas bisnis (di situ, hanya orang kulit putih yang boleh duduk di kelas bisnis. Gandhi bukan kulit putih!). Kejadian itu seolah menginjak-injak segala rasionalitas prinsip egaliter yang diyakini Gandhi: "Kita semua adalah anak Tuhan yang sama antara satu dengan lainnya". Kejadian itu rupanya merubah kehidupan Gandhi, dari seorang intelektual elitis ia kemudian turun gunung menjadi seorang pejuang --bersama rakyat tertindas-- melawan tirani colonial kaum kulit putih. 

Nama dan perlawanan Gandhi mulai dikenal banyak orang lintasnegara saat dia memimpin perlawanan terhadap ketidakadilan sistem apartheid di Afrika selatan yang mendiskriminasikan orang-orang kulit berwarna. Karena melawan, sejak saat itu, Gandhi seolah telah tumbuh menjadi kanker bagi rezim kolonial British. 

Setelah sekitar 10 tahun lebih tinggal di Afrika Selatan, kemudian Gandhi memutuskan pulang ke tanah kelahirannya, India, untuk mencoba melakukan perubahan di sana. Di India, Gandhi langsung mendapat sambutan meriah dari masyarakat dan para tokoh kongres nasional India. Gandhi memulai perlawanannya dengan melakukan perjalanan ke beberapa tempat di India untuk mengenali realitas kondisi masyarakat India. Setelah itu Gandhi memulai aksi-aksi perlawanannya terhadap rezim kolonial british. 

Gandhi adalah sesosok tokoh kemanusiaan dan pahlawan kemerdekaan India yang perjuangannya dijadikan model oleh berbagai gerakan sosial di dunia sekarang. Model perlawanan Gandhi itu adalah perlawanan nir-kekerasan. Sebuah bentuk perlawanan yang menghindari aksi-aksi kekerasan dengan menonjolkan bentuk-bentuk perlawanan berbasis non-cooperate. Kepada seluruh masyarakat India, baik muslim maupun hindu, Gandhi selalu menekankan untuk bersatu melawan tirani kolonial British, dengan cara menerima saja segala kekerasan yang dilakukan rezim dan membuat rezim itu melihat ketidakadilannya sendiri. Gandhi mengajak masyarakat India melawan rezim dengan tidak menyerahkan kepatuhan mereka. Satu hal yang sangat khas dari seorang Gandhi, yang membuat jutaan masyarakat India selalu mengikutinya --bahkan rela mati deminya—adalah, kehidupan Gandhi sebagai tokoh pemimpin ratusan juta rakyat India dengan menjadi masyarakat India itu sendiri. 

Gandhi hidup layaknya orang-orang miskin India, dia tidak mempraktekkan kepemimpinan elitis. Sebuah sikap dan model penampilan yang sangat berbeda dengan para tokoh kongres nasional saat itu yang Nampak sangat elitis dan borjuis… 

Dalam diskusi, komunitas RBK peserta diskusi screening film ini menggarisbawahi, bahwa Gandhi bukan hanya milik rakyat India. Lebih dari itu, Gandhi adalah simbol pahlawan kemanusiaan, ia adalah milik seluruh manusia di jagad raya yang ingin menentang segala bentuk ketidakadilan dan kekerasan. David Efendi, salah peserta diskusi, mengemukakan bahwa Gandhi adalah seorang tokoh yang rendah hati. Sosok Gandhi bukan tipe tokoh yang gila hormat dan pujian. Menurut David, Gandhi terinspirasi oleh buku "Civil Disobedience" didalam cara dan prinsip dia menggalang massa untuk melawan penindasan. Ajakannya kepada rakyat India adalah melawan dengan tidak mematuhi, tidak bekerja sama dan tidak melakukan tindak kekerasan, sekalipun saat mereka menerima segala bentuk tindak kekerasan. 

Itulah Mahatma Gandhi, sesosok figur tokoh kemanusiaan milik seluruh umat manusia dari berbagai zaman dan generasi. Simbol antipenindasan, antiarogansi dan antikekerasan. Ruh dan spirit Gandhi ada pada setiap manusia yang ingin melawan ketidakadilan, melawan kekerasan, dan melawan elitisme intelektual dan pemimpin atas penderitaan rakyat… 

No comments:

Post a Comment

Tulisan Terbaru

Populer

Hamka For RBK

Hamka For RBK

Sjahrir For RBK

Sjahrir For RBK