Saturday, March 30, 2013

Tanamkan Budaya Membaca sebagai Makanan Pokok Keluarga


Kesetiaan menulis telah terbukti. Keberhasilan ayah dua anak, Gita Fitri Larasati, 13, dan Ratna Maharani Rokhim, 12, mampu memenangi berbagai lomba tingkat nasional.

Dulrokhim juga memegang budaya yang dia yakini, menjadikan membaca sebagai makanan pokok sehari-hari.  Dia selalu mengenalkan buku layaknya gizi penting sebagai menu asupan ilmu yang wajib disantap setiap hari oleh keluarganya.Ke-7 penghargaan yang diraihnya di antaranya, juara pertama Penulisan Cerpen Nasional 2005, juara harapan dua Penulisan Cerpen Nasional 2006. kemudian, tahun 2007, dia meraih juara kedua Nasional Penulisan Naskah Drama. Setahun berikutnya, dia meraih prestasi yang sama."Tahun 1989, berhasil memenangi sayembara Cerpen Kincir Emas Radio Nederland Wereldoem Roep Belanda. Tahun 1991, pernah menjadi juara harapan satu Penulisan Naskah Drama Direktorat Kesenian Jakarta," ungkapnya baru-baru ini (17/3).

Kesuksesan Dulrokhim tidak bisa dilepaskan peran keluarga. Semua yang dia lakukan bukan semata-mata ingin mendapat penghargaan semata. Apa yang dilakukan, ungkap Dulrokhim, dimaksudkan menjadi contoh anak-anaknya. Menurutnya, karya-karyanya yang akhirnya dibukukan tidak sekedar menjadi ladang ilmu. Melainkan juga menghasilkan segudang prestasi."Saya suka membaca buku. Ada ratusan buku dari berbagai penulis dan penerbit. Kebanyakan novel dan dari buku-buku itulah banyak wawasan, pengetahuan, dan kosa-kata baru untuk bekal menjadi penulis," paparnya.Berkat pengalamannya yang segudang, dia dipercaya menjadi ketua Komite Teater Dewan Kesenian Purworejo. Dia juga aktif menggelar pentas teater. Salah satu yang akan dipentaskan berjudul Ken Arok, dari berbagai naskah yang dia ambil sari-patinya.Kesuksesan yang diraih Dulrokhim tidak bisa dilepaskan peran istrinya, Purwatiningsih, 38. Perempuan ini juga aktif mengajar di salah satu sekolah swasta ternama di Purworejo. 

"Bapak cukup moderat dan demokratis. Terutama urusan seni dan penulisan. Buktinya, dia cukup kuat mendorong anak-anak cinta seni dan buku," katanya.Menurut Purwatiningsih, setiap ada pentas teater dia selalu mengajak anak-anaknya. Beberapa kali pementasan teater koma di Jogjakarta tidak pernah terlewatkan."Kami sering pergi ke Jogjakarta hanya satu tujuan. Yaitu, menonton teater. Selain itu, kami sempatkan berbelanja buku. Satu yang pasti, oleh-oleh khas dan wajib bagi bapak saat keluar kota adalah buku," imbuhnya.Gita Fitri Larasati mengungkapkan, sosok ayahnya begitu melekat dalam setiap langkah dan pencapaian prestasinya. Setiap saat dirinya selalu membaca buku. Termasuk dirinya sempat dihukum guru di sekolah, karena membaca novel Laskar Pelangi."Bapak marah karena guru beralasan novel tidak baik bagi anak seusia saya. Karena itu, motivasi saya membaca justru bertambah. Setiap waktu luang di rumah, pasti ditemani buku,” katanya.(*/hes)

_____________________________________________
Sumber : http://www.radarjogja.co.id/berita/utama/28993-tanamkan-budaya-membaca-sebagai-makanan-pokok-keluarga.html

No comments:

Post a Comment

Tulisan Terbaru

Populer

Hamka For RBK

Hamka For RBK

Sjahrir For RBK

Sjahrir For RBK