Tuesday, August 5, 2014

Mudik; "Puisi Tadi Malam"

Oleh: Iqra Garda Nusantara

Estafet zaman yang tak tentu
Mengadu kepada Tuhan tak selalu ditempuh
kerana rasio telah menjadi senjata ampuh
untuk menangguhkan kekerdilan manusia
Lihatlah mesin menderu deru tumpah ruah di lintasan waktu,
menempuh jarak entah
dengan kepongahannya.
Jati diri mesin telah menjadi harga status manusia
Lihat, orang bergelantungan di rimba waktu
menyalurkan hasrat terberat: ingin disunting kegilaan dalam arus ketimpangan
Bulan sabit menggurat langit, pertanda musim mudik telah sempurna
anai anai jasad manusia kembali tertiup angin beliung nestapa waktu.
kemana jasad jasad itu akan berlabuh? duh, sankan paraning dumadi.
Seonggok daging dan tulang dalam gembala keangkuhan tiada terperi,
mudiklah menuju jalan jalan sunyi yang dirahmati, jalan yang dibalut dengan cinta dan keabadaian, yang dijauhkan dari keangkaramurkaaan. Al Fatihah.
hutan Ngawi, di dalam mesin waktu, 2 Agustus 2014.

No comments:

Post a Comment

Tulisan Terbaru

Populer

Hamka For RBK

Hamka For RBK

Sjahrir For RBK

Sjahrir For RBK