Tuesday, May 3, 2016

Press Release "Stop Kekerasan Seksual terhadap Anak dan Perempuan"

Rumah Baca Komunitas
3 Mei 2016

thedailycougar.com

Kekerasan Seksual merupakan bagian dari apa yang disebut sebagai kekerasan struktural. Kekerasan seksual tidak dapat dipungkiri adalah sisi lain dari ketidakadilan keseharian yang kerap kita temui dalam bentuk-bentuk diskriminasi, pemaksaan, pembungkaman, bullying, dan penindasan.

Kekerasan Seksual yang dialami dua orang remeja perempuan di Rejang Lebong, Bengkulu (BBC Indonesia |http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2016/05/160502_trensosial_yuyun?ocid=wsindonesia.chat-apps.in-app-msg.whatsapp.trial.link1_.auin) telah mengingatkan kita bahwa pembelaan terhadap kekerasan keseharian yang harus terus dilakukan tanpa henti, sebab kenyataan perempuan tak pernah bebas dari jerat kekerasan. Kejadian ini juga mengingatkan betapa lemah dan naifnya cara berpikir kita ketika perempuan selalu menjadi  objek kehidupan yang diperlemah. 

Perempuan dalam keseharian diperlakukan sebagai bagian lain dari realitas sosial yang diskriminatif. Kenaifan kita bahwa perempuan telah menjadi kelompok manusia yang bebas di abad modern nyanyanya tak pernah terbukti. Bahkan kegagalan para intelektual dalam proses keberpihakannya patut dipertanyakan, sebab glorifikasi terhadap kekerasan seksual yang dianggap sebagai "kesalahan perempuan" atau "dasar suka sama suka" telah membunuh batin dan nurani kemanusiaan kita.

Kekerasan Seksual ataupun kekerasan terhadap manusia tak akan berhenti selama kehidupan keseharian jauh dari laku hidup yang bermakna bagi manusia. Dengan demikian, komitmen-komitmen kemanusiaan harus terus dirawat.

Rumah Baca Komunitas dan segenap warga-rakyat yang memperjuangkan rasa hidup anti kekerasan terhadap perempuan:
  1. Menolak segala bentuk kekerasan, mendorong pihak keamanan mengambil peran yang semestinya sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang sebagai pelindung masyarakat dari kekerasan.
  2. Berkomitmen bersama menjaga kehidupan yang bebas dari kekerasan terhadap anak dan perempuan.
  3. Berkomitmen dalam tindakan dan adil sejak pikiran mengenai sikap anti-diskriminatif, pemaksaan, dan bullying sebagai hal-hal yang melanggengkan kekerasan struktural termasuk di dalamnya ialah kekerasan seksual.

Demikian, do'a bagi korban tak cukup untuk membersihkan kepedihan kemanusiaan. Komitmen kita bersama akan menjadi penjaga yang adil.

Janturan, 3 Mei 2016.

No comments:

Post a Comment

Tulisan Terbaru

Populer

Hamka For RBK

Hamka For RBK

Sjahrir For RBK

Sjahrir For RBK