Friday, October 9, 2015

Manusia Baru Dari Reruntuhan


Literapedia Oktober 2015

“Manusia baru dari Reruntuhan”

Seratus tahun terakhir baru ada 14 perempuan yang menyabet nobel  sastra. Tahun 2015 ini seorang perempuan berkebangsaan Belarusia disematkan gelar tersebut. Namanya Svetlana Alexievich. Usianya tepat 67 tahun. Dalam buku-bukunya, perempuan ini adalah sebuah kesaksian besar tentang sebuah penggalan sejarah peradaban dan ketidakberadaban yang bersumber dari perang dan keruntuhan kemanusiaan. Karya non-fiksinya memperlihatkan secara jelas penderitaan dan keberanian hidup. Pada tahun 2005 Alexievich juga memenangkan hadiah bergengsi “Book Critics Cyrcle Award” .

Beberapa karya tulisnya di antaranya adalah War’s Unwomanly Face (1988) yang memotret korban pasca perang dunia II dengan menarasikan ratusan perempuan dari desa dan kota serta pemukiman yang terdampak perang. Buku berikutnya adalah Voice from Chernobyl: The Oral History of Nuclear Disaster (1986) yang menjelaskan bagaimana senjata nuklir meluluhlantakkan Chernobyl pada tahun 1986. Ketiga, adalah bukunya yang diberikannya judul Zinky Boys: Soviet Voice from the afghanistan war (1992) dimana dalam buku ini dilukiskan drama kemanusiaan yaitu perang antara Soviet dengan Afghanistan. Semua kisah ini adalah suara-suara kemanusiaan universal—betapa perang itu sangat pedih dan menyakitkan. Suara-suara berbasis fakta lapangan ini telah menjadi suara yang gaungnya sangat kuat (polyphonic). Sebagai perempuan, Alexievich ini sangat penting peran humanismenya. 

Hal ini diperlihatkan dengan bukunya yang diterbitkan ke dalam beragam bahasa.
Menurut sara Danius dari Swedich Acedemy, Alexievich berhasil membuat genre baru dalam bidang sastra  yang berbeda dengan meanstream cara penulisan jurnalistik. Peraih nobel sastra perempuan ke-14 ini menghabiskan 5-10 tahun untuk mewawancarai korban perang, manusia desa yang ditemui di berbagai sudut bagian ext-teritori Uni Soviet. Ia memberikan gambar mengenai identitas yang hilang, bagaimana orang merasa asing di negerinya sendiri, bagaimana situasi mencekam di saat dan setelah perang. Semua berhasil dihidangkan kepada pembaca. Pramudya adalah orang yang bisa menyamai talenta penelisikan dan ketekunan mengelola beragam sumber sejarah (oral history) ke dalam bentuk kemasan sastra yang membangkitkan ingatan dan kepedulian.


“saya butuh waktu yang lama untuk menulis buku, dari  5-10 tahun. Dengan hadiah nobel sastra ini, saya bisa membeli kebebasan. Kebebasan untuk menulis buku.” Ini adalah kata-kata yang sangat kuat dari Svetlana Alexievich untuk memberikan energi bagi pembaca untuk mengabadikan sejarah secara tertulis dengan nilai-nilai kejujuran intelektual dan integritas sebagai penulis.  Menulis itu harus dimulai dari rasa keadilan. Keadilan yang disemai sejak dalam pikiran. Demikian literapedia edisi kali ini. Semoga manfaat [DE]. 

No comments:

Post a Comment

Tulisan Terbaru

Populer

Hamka For RBK

Hamka For RBK

Sjahrir For RBK

Sjahrir For RBK