Sunday, August 9, 2015

Pojok Literasi

Angkringan Literasi

Hanapi, Pegiat RBK

Saya selalu berfikir kenapa bangsa ini lambat bangkitnya padahal pergantian kepemimpinan di daerah telah berjalan cukup lama sedangkan kerusakan yang lama belum pulih, sekarang kerusakan semakin bertambah, Apakah kita bisa memperbaiki bangsa ini dalam waktu cepat??

 Beribu keyakinan ada di dalam hati dan pikiran ini tapi kenyataannya kerusakanlah yang terjadi semakin cepat, kerusakan ini terlihat dalam bidang politik di indonesia, mulai dari prilaku para politisi yang sangat pragmatis, politik telah dijadikan tempat untuk memperluas kekayaan, menjual aset negara ke tangan para pengusaha, bidang ekonomi, ekonomi dalam negeri telah dikuasai oleh etnis tertentu sehingga pengusaha pribumi kalah dengan etnis ini, media massa telah dikuasai oleh para kapital yang memberikan informasi untuk pencitraan politik, saya teringat kata Cak David bahwa kita hanya bisa memperlambat kerusakan yang terjadi sekarang ini.

Saya ingat bahwa Iran bisa bangkit dari jajahan asing dalam bidang kehidupan negaranya dengan adanya para aktivis yang sejati, yang tak takut mati demi memperjuangkan kehidupan yang islami untuk masyarakatnya, kalau melihat di indonesia aktivis yang cerdas, idealis banyak tapi mereka tidak pada struktur kekuasaan, kalau setelah struktur mereka terjebak dengan permainan politik seperti banyak yang dikatakan teman teman saya kuliah bahwa para aktivis yang dulu idealis sekarang telah hilang idealismenya, setelah saya melihat kekuatan literasi maka saya sadar bahwa semakin cerdas masyarakat suatu bangsa akan semakin tinggi harapan untuk menjadikan negara ini sebagai negara maju dan bangkit, kenapa harus literasi?

 Setelah saya berfikir, bahwa kegiatan literasi ini memberikan kesadaran masyarakat sehingga memunculkan sikap yang penuh nilai nilai kebaikan, humanisme, literasi ini akan memberikan informasi yang jelas dan teori yang berguna sehingga masyarakat bisa membaca situasi kehidupan negara, dengan Gerakan literasi maka akan terbangunnya budaya masyarakat yang beradab maka cita cita menuju masyarakat madaniyah lebih cepat terwujud, gerakan literasi ini kalau diwujudkan disetiap rumah dengan perpustakaan keluarga masing masing maka kita akan lebih cepat melahirkan tokoh tokoh cendikiawan muslim di indonesia, di tengah masyarakat yang mengalami pergeseran budaya maka akan terbentuk budaya budaya yang mencerdaskan dan budaya yang kreatif tanpa menyalahi Tauhid, gerakan literasi akan membangun sistem sosial yang islam, literasi akan membuat masyarakat tidak mudah ditipu oleh ulama ulama gadungan dan kapital yang menjual ilmu demi kesenangan dunia.

Gerakan literasi itu seperti dakwah kultural yang sangat lembut, dia hadir untuk mencerahkan, kehadiran gerakan literasi sangat jarang dibangun penguasa di abad ini tapi lihatlah peradaban islam terdahulu, budaya literasinya sangat tinggi sehingga maka peradaban islam berkemajuan. Setiap kaum muda harus menjadi pegiat literasi karena pemuda menanggung tanggungjawab secara konstitusional dan moral untuk membangun negara ini dijalan yang penuh khidmat agar cita cita semua masyarakat yang ada dalam mimpi menjadi nyata. Pentingnya literasi moral?



 Literasi moral bukan model dakwah tapi literasi moral ini lebih pada sikap dan prilaku kaum yang cinta terhadap buku, bisa disebut kaum yang tercerahkan begitulah masyarakat menyebutnya, literasi moral memberikan penekanan kepada pegiat literasi pentingnya sauri teladan, "penerus para Nabi itu bukan hanya ulama tapi juga orang berilmu". Karenanya, gerakan literasi harus menjadi budaya bahkan pada titik radikalnya harus fatwa, kalau memang penyadaran kolektif tidak bisa dilakukan dengan jalan kultural maka jalan politik dengan kebijakan penguasa yang mendukung, seperti kebijakan mewujudkan kota literasi.

Gerakan literasi dan literasi moral tak bisa dipisahkan dengan tujuan untuk mewujudkan negara yang berkemajuan. Takkan indah sinar bintang dan bulan tanpa budaya literasi, jangan bermimpi membangun politik humanis sebelum masyarakat gila literasi.

Jambi, 4 Agustus 2015.



No comments:

Post a Comment

Tulisan Terbaru

Populer

Hamka For RBK

Hamka For RBK

Sjahrir For RBK

Sjahrir For RBK