Wednesday, August 19, 2015

Sajak-Sajak Ahmad Sarkawi

Bengkulu 17 Agustus2015, senja yang malu sore ini akhirnya menampakkan wajah dengan gagah dan perkasa. aku malu pada diriku sendiri karena aku sudah berprasangka kalau senja tak akan menampakkan wajahnya di sore yang indah ini, trimakasih senja akan ku persembahkan puisi untukmu :

Jemari diatas pasir 

berlari di atas langit ke tujuh, mengelepakkan sayap kebebasan
membuang kelelahan usia yang sudah berada di ujung senja
menatap langit jingga yang menandakan semangat para pejuang
senyum kemenangan tersungging di bibir pada angka 30

menghunus pedang yang sudah tak bermata
menjelma menjadi malaikat untuk para penguasa
sudah waktunya kumenutup mata menggenggam asa yang tertunda
meluruskan seluruh tubuhku diatas pasir
memainkan jari jemari menari diatas pasir
ternyata aku sedang merindukanmu wahai sang penyair

puisi ini kupersembahkan untukmu senjaku. dikala usia sudah mulai di ujung senja, aku berterimakasih kepada kalian semua yang bersamaku baik yang pernah berjumpa lewat dunia maya atau dunia nyata, di usia yang sudah senja kuberharap kita semua bisa hadir untuk merawat damai negeri ini meramu kasih diantara manusia sebagai modal hidup berbangsa dan bernegara. kita memang harus berbeda tidak mesti selalu sama namun kita harus selalu bersama menikmati perbedaan keberagaman dan keberagamaan kita semua.

hadir sebagai perawat kasih dan damai merupakan pekerjaan kita semua yang sedang hidup di negeri ini, berbagi cerita, ide dan gagasan merupakan ciri khas dari hidup yang dinamis. di akhir sebuah cerita saya sampaikan terimakasih telah mengucapkan selamat dan mendoakan perjalanan usia yang menemani jiwa dan raga ini.

Ahmad sarkawi, dari sudut Al-Farabi 

No comments:

Post a Comment

Tulisan Terbaru

Populer

Hamka For RBK

Hamka For RBK

Sjahrir For RBK

Sjahrir For RBK