Sunday, August 9, 2015

RBK dan logika berpikir Yanto

Rubrik Angkringan Literasi edisi 1/Agustus/2015

Agam Primadi

Apa yg menggerakkan kalian ? Dapat apa kalian dari komunitas itu ? Tanya Yanto. 

Mendengar pertanyaan itu, Pozan hening lalu berlari menuju parkiran motor UMY dengan cepat tanpa memperdulikan jawaban apa yg akan disampaikan kepada Yanto. Sesampainya di parkiran, dia langsung menghidupkan motornya meninggalkan kerumunan orang yg sedang asyik berdiskusi ngalor ngidul.

Diperjalanan pulang menuju asrama, Pozan dihantui pertanyaan Yanto, focusnya sedikit terganggu dan hampir menabrak mobil yg sedang di parkir disisi jalan. Pertanyaan itu tidak hanya menganggu focus, tapi juga hampir merenggut nyawanya. .

Ah siaaal, gerutu Pozan dalam hati. Kali ini dia sedikit berhati hati dalam mengendarai motornya. Alon alon waton klakon, pepatah jawa yg tepat menggambarkan apa yg sedang ada di pikirannya saat itu. 

Sesampainya di asrama, Pozan langsung menjatuhkan badanya di atas kasur, lalu menyalakan TV dan kipas angin. Dia pun menjatuhkan pilihannya pada salah satu chanel yg menayangkan Film bergenre cinta dengan kolaborasi pendidikan. Anak muda sekarang menyebutnya FTV. Romantisnya skanerio Ftv siang itu ternyata tidak serta merta menghilangkan ingatannya pada pertanyaan Yanto tadi, pertanyaan itu seakan akan menghantui pikirannya. .

Seketika batinnya berucap menjawab pertanyaan Yanto, memang tidak ada yg kami dapatkan dari komunitas itu, kami juga tidak mengharapkan jabatan tinggi, kami sadar komunitas itu bukan alat untuk mendapatkan kekuasaan tinggi. Tapi ada satu panggilan jiwa yang menggerakkan kaki kami utk berjalan digaris revolusi. Buta huruf, sedikitnya bahan bacaan, dan kaum marjinal yg tidak mendapatkan akses buku adalah tanggung jawab kita semua waras. Generasi generasi terkontaminasi modernisasi, degradasi pola pemikiran semakin menjadi jadi. Itulah kenapa kami hadir ditengah tengah masyarakat. Ini semua kami lakukan karena budaya literasi adalah budaya menolak lupa. 

Karena dengan membaca maka kita akan tahu segala bentuk penindasan, secara itu pula memiliki insiatif untuk melawannya. Dengan membaca kita akan tahu kehidupan yg hidup dengan sebenar benarnya keadilan. 

Menjadi orang tua asuh buku adalah sesuatu yang menyenangkan Yanto. Kau harus tau itu, semoga kau tidak buta.

Bagi saya pribadi, perjuangan gerakan literasi adalah perjuangan menolak lupa. Untuk itu kita harus mengingat dan memperjuangkannya guna menjaga kewarasan

No comments:

Post a Comment

Tulisan Terbaru

Populer

Hamka For RBK

Hamka For RBK

Sjahrir For RBK

Sjahrir For RBK