Thursday, April 30, 2015

Dari Azan sampai Merdeka : Tiga Puisi Ahmad Rizky Umar

AZAN

Dari kejauhan
 kudengar suara dauh bertalu
 beriring suara azan
Memanggil jiwa yang gelisah
 yang terasing di antara serpihan dunia
 rebah
 ingin rasanya sujud dan pasrah
 di hadapan yang maha indah
Berlagu muazin menyeru panggilan
 Bergegas pak tua datang ke sana
 dari kejauhan
Sementara aku
 yang kuat lagi mampu
 diikat waktu
 tak kuasa bersuci
 larut dalam tipu daya
Apalah artinya nama
 jika kata ditarik dari dunia
 dan kita bukanlah siapa-siapa?
Apalah artinya dunia
 jika tak ada cinta
 ketika hati gundah dan gulana?
Apalah artinya diriku
 Jika di mata-Mu
 berlumur hina dan dosa
Maafkan
 aku


WARNA

Mulailah berpikir tentang warna,
 bukan sebagai hitam atau putih.
Tetapi bagaimana ia bisa menjadi hitam,
 dan bagaimana ia menjadi putih.

Apa yang putih mungkin bukan putih,
 mungkin ia diputihkan oleh waktu-
 atau oleh air yang menghapus jejak gores dan noda

Dan yang hitam mungkin bukan hitam.
 mungkin ia dihitamkan oleh masa.
 atau oleh bercak tinta yang tercecer dari wadahnya

Bukankah di antara putih dan hitam,
 ada biru, ungu, jingga, kuning, dan bermacam-macam warna
 yang tak bisa digambarkan dengan kata dan mata

Bukankah di antara putih dan hitam,
 ada pelukis yang ingin mengurai seratus ribu makna?

Dan bukankah di antara putih dan hitam,
 adalah semua Tuhan yang mencipta?


MERDEKA

Kakanda,

Aku ingin
berpikir merdeka
Tetapi kekuasaanmu
merancang segalanya

Aku ingin
berkehendak merdeka
Tetapi kemauanmu
mengatur segalanya

Aku ingin
bicara merdeka
Tetapi mulutmu
membungkam segalanya

Aku ingin
bertindak merdeka
Tetapi tanganmu
Melarang segalanya

Aku ingin
menulis merdeka
Tetapi pensilmu
menghapus segalanya

Aku ingin
hidup merdeka
Tetapi uangmu
membeli segalanya

Benarkah ada kemerdekaan
Jika di sana-sini
Ada penindasan?

Di manakah kemerdekaan
Jika orang-orang desa
Hilang tanah untuk ditanam?

Sudah lupakah engkau, kanda
dengan ikrar kita
di suatu senja
Bahwa kita
akan sentiasa
berpikir dan berkehendak merdeka?

*) Ahmad Rizky MU sehari-hari menjadi pekerja riset

di Universitas Gadjah Mada

No comments:

Post a Comment

Tulisan Terbaru

Populer

Hamka For RBK

Hamka For RBK

Sjahrir For RBK

Sjahrir For RBK