Monday, April 27, 2015

Perpustakaan Jalanan dan Ikhwal Podjok Batca

Perpustakaan Jalanan dan Ikhwal Podjok Batca

Oleh Luthfi ZK, pegiat literasi Podjok Batca & RBK

Kemarin, Minggu 26 April adalah kesekian kalinya aku bergabung bersama teman-teman relawan Rumah Baca Komunitas dalam kegiatan Perpustakaan Jalanan (RBK on the street) di Alun-alun Kidul. RBK on the Street merupakan salah satu program Rumah Baca Komunitas yang untuk memberikan akses bacaan kepada siapa saja dengan cara mendatangi pembaca. Membuka lapak pinjam buku gratis tanpa jaminan apapun kecuali rasa saling percaya.

Pada awalnya aku merasa sanksi dengan kegiatan RBK on the street. Aku curiga kegiatan ini tidak akan berlangsung lama karena buku-buku yang dipinjamkan hilang atau tidak kembali. Sebab peminjam buku tidak meninggalkan jaminan apapun, kalau mereka tidak mengembalikan buku pinjamannya tidak bisa dilacak, ya sudah berarti hilang. Perkara itu pernah aku tanyakan, "apa tidak takut kalau nanti buku Rumah Baca Komunitashabis karena tidak dikembalikan oleh peminjamnya?" Kata Relawan Rumah Baca Komunitas, "kalau takut terus nanti kapan bergeraknya, gerakan literasi tidak akan berjalan kalau terus dihantui ketakutan. Nanti kita akan ragu-ragu terus dan buku-buku hanya dinikmati oleh segelintir orang saja."

Kenyataannya dimulai dari akhir tahun 2014 sampai saat ini RBK on the Street konsisten melakukan kegiatannya setiap minggu pagi. Bukunya bukannya berkurang justru bertambah. Barangkali benar jika ada yang mengatakan bahwa ketulusan itu menular. Pelanggan buku di RBK on the Street bukannya tidak mengembalikan buku pinjamannya. Mereka malah memberikan buku-buku koleksinya untuk dikelola RBK, disosialkan. Seperti kemarin, RBK on the street menerima dua puluhan buku dari peminjamnya untuk dikelola. Kesanksianku ternyata meleset.

Terjalin hubungan yang akrab dan rasa saling percaya antara relawan dengan pelanggannya. Aku menyebut pelanggan bukan karena relasi yang terjalin adalah relasi jual beli, perdagangan. Susah menemukan padanan kata lain untuk menggambarkan peminjam buku di RBK on the Street. Sebab mereka tidak hanya berkunjung sekali-dua saja. Sebagian rutin datang ke RBK on the street. Seperti bapak yang aku lupa namanya, ia sudah cukup berumur yang terlihat dari keriput mukanya dan uban yang menutupi kepalanya, selalu datang ke RBK on the street menggunakan sepeda tuanya untuk mengembalikan buku pinjaman serta meminjam lagi. Para relawan RBK on the Street hafal, bapak ini pengagum berat Pramoedya Ananta Toer. Hampir semua koleksi Rumah Baca Komunitas tentang Pram, ia lahab habis. Setiap minggu selalu ada hal baru yang bisa diambil pelajaran darinya.

Ada lagi ibu beserta anak perempuannya yang juga rutin pinjam-mengembalikan buku-buku di RBK on the Street. Bahkan pernah suatu kali, dengan jenaka si ibu "marah-marah" karena RBK on the Street tidak membuka lapaknya. Si ibu terlanjur datang ke sana bersama anak perempuannya. Sesampainya di Alun-alun Kidul bukan lapak RBK on the Street yang didapatinya melainkan segerombolan pemuda penuh energi yang meraung-raungkan knalpot motornya -- bertepatan dengan konvoi PPP.
Tak hanya sampai di situ. Virus ketulusan Rumah baca Komunitas menyebar sampai Condong catur. Jika biasanya virus itu melemahkan bahkan mematikan. Virus ketulusan Rumah Baca Komunitas malah semakin menguatkan niat dan tekad segerombolan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia untuk melakukan gerakan literasi yang kurang lebih sama dengan RBK on The Street. 

Awalnya segerombolan anak muda itu dihinggapi ketakutan dan keragu-raguan, bagaimana kalau nanti buku-buku yang mereka pinjamkan rusak atau hilang. Sampai kemudian segerombolan anak muda itu berkunjung ke RBK on the Street. Berdiskusi ringan ihwal kegiatan RBK on the Street serta orientasi yang melatar belakanginya. Mendengarkan cerita mereka, segerombolan anak muda itu mantep untuk segera mengeksekusi idenya.

Eksekusi ide itu berwujud Podjok Batja. Lapak pinjam buku gratis tanpa jaminan dan pojok kumpul untuk berdiskusi, membacakan puisi, prosa, maupun sekedar lihat-lihat buku saja, setiap hari rabu di FE UII.

No comments:

Post a Comment

Tulisan Terbaru

Populer

Hamka For RBK

Hamka For RBK

Sjahrir For RBK

Sjahrir For RBK