Thursday, April 30, 2015

Persamuhan Komunitas Literasi

Oleh: Lutfi Zanwar K
Pegiat Podjok Batca & RBK, Mahasiswa UII

Literacy Community Gathering mendapatkan padanannya dalam Bahasa Indonesia: pertemuan komunitas literasi. Namun ada kata lain yang lebih tepat mewakili  arti kata itu, Persamuhan Komunitas Literasi. Dalam persamuhan yang terjadi tidak sekedar pertemuan tetapi juga perbincangan, serta peristiwa budaya diantara yang mereka bertemu. Persamuhan bisa juga dimaksudkan sebagai tukar gagasan, tukar aspirasi, dan refleksi bersama tentang suatu yang dikerjakan bersama-sama.

Persamuhan Komunitas Literasi dalam Pesta Buku Jogja menjadi momen yang kiranya pas untuk berefleksi bersama-sama. Dalam persamuhan ini masing-masing komunitas tidak saja diberikan berkesempatan untuk bertemu, berbincang, menjalin keakraban satu sama lain melainkan menjadikan kegiatan literasi menjadi denyut nadi persamuhan.

Berbeda dengan pertemuan biasa. dalam Persamuhan Komunitas Literasi ini kegiatan literasi menjadi pokok bahasan utama untuk dibicarakan. Ia mendapat prioritas paling pokok sementara komunitas-komunitas berlega hati untuk mengesampingkan diri sementara. Bukan untuk menegasikan hadirnya komunitas, namun menjadikan persamuhan ini menjadi peristiwa budaya yang menandai semakin menggeliatnya kegiatan literasi di Yogyakarta.

Harapan dari Persamuhan Komunitas Literasi ini tentu saja tidak sekali jadi selesai. Persamuhan Komunitas Literasi tidak diniati sekedar menjadi penghibur untuk mengisi acara-acara pameran buku. Ada keinginan yang lebih besar dibandingkan sebatas pengisi slot acara sepekan dari tanggal 1-7 Mei 2015 (Kumpul pegiat literasi Jumat, 1 Mei 2015 Jam 18.30 Wib). Komunitas-komunitas yang hadir dalam Persamuhan Komunitas Literasi bukan makmum dari perniagaan besar bernama Pesta Buku. Bukan untuk datang meramaikan cuap-cuap sebentar saja di panggung, turun kemudian pulang, tanpa ada inisiasi apapun.

Sebagai sesama pegiat literasi tentu saja kita menginginkan sesuatu yang lain. Sesuatu yang lebih daripada sekedar bertemu. Kesempatan persamuhan seperti ini sebenarnya bisa kita gagas sendiri tanpa harus tergantung pada perniagaan yang terkadang hanya memikirkan keuntungan, bukan berpikiran bagaimana memuliakan buku. Tidak harus dalam skala yang besar, misalkan beberapa kurun waktu sekali komunitas-komunitas literasi mengadakan kegiatan bersama yang tujuannya benar-benar memuliakan buku: festival, apresiasi seni dan sastra, dll.

Kegiatan bersama itu kiranya menjadi sangat penting sebagai wadah bersama untuk bertukar isu dan gagasan, memperkuat gerakan, tanpa kita tergantung dengan pameran-pameran buku. Kemudian yang lebih penting adalah menjadikan gerakan literasi menjadi gerakan semesta. Barangkali kedengarannya utopia, namun semasa Victor Hugo pun pernah mengatakan bahwa utopia adalah kebenaran di masa depan.



No comments:

Post a Comment

Tulisan Terbaru

Populer

Hamka For RBK

Hamka For RBK

Sjahrir For RBK

Sjahrir For RBK