Tuesday, May 19, 2015

Hak Manusia Dalam Simbol Demokrasi dan Pan-Islamisme

Oleh : Hanapi, Pegiat Literasi di RBK

“Humanisme telah mati, Iman Muslim Banyak telah karat dan membusuk, kejahatan genosida dibiarkan, Barat telah membohongi kita dengan Ham dan Demokrasi”(Hanapi).
          Hak Asasi Manusia merupakan hak yang dimiliki oleh manusia untuk hidup dimuka bumi ini, dengan mendapat perlakuan yang baik disetiap bangsa-bangsa, selama masih mematuhi aturan dalam suatu Negara, hak ini bukti Tuhan sebagai Pencipta ingin menjaga manusia agar lepas dari penindasan batas wilayah, legal formal, perbedaan agama, ras, etnis, suku, dan lain sebagainya, hari ini kejahatan internasional terjadi lagi, berita-berita di media massa tidak menjad fokus dalam menyadarkan masyarakat tentang kejamnya Negara-negara di dunia yang menolak menyelamatkan muslim Rohingya yang ter-usir dari wilayahnya, tindakan pemerintah atau apapun itu di Myanmar membuat kita harus sadar bahwa manusia mempunyai hak untuk tinggal dimuka bumi ini, barat sebagai peradaban yang selalu mendengungkan HAM hanya diam tanpa tindakan menyelamatkan jumlah manusia yang menjadi korban penindasan, banyak-banyak Negara yang menolak kehadiran muslim, padahal dalam ajaran islam muslim bersaudara, bahkan ada paham yang menyatakan bahwa masyarakat muslim harus bersatu atau bersaudara, paham Pan-Islamisme hari ini hanya simbol yang telah hilang artiNya, Peradaban barat yang dikenal dengan dengungan HAM dan Demokrasi, membiarkan nyawa-nyawa tak berdosa menjadi khiasan laut, dan korban makanan angina,badai, serta ikan laut.
          Situasi dan kondisi di Myanmar yang tidak menerima kehadiran Muslim Etnis Rohingya membuat masyarakat muslim ini harus mencari tempat untuk tinggal, dalam kehidupan modern yang sangat beda dengan kehidupan primitive, dimana bangsa-bangsa telah memiliki batas wilayah sehingga tidak bisa melakukan perpindahan tanpa surat izin atau meledak secara cepat, bumi yang luas ini, seperti bumi yang kecil, manusia yang jumlahnya banyak sebagai manusia ditolak oleh banyak Negara, kejahatan dilakukan Negara terhadap kemanusian tidak bisa dibiarkan, Negara muslim seperti Malesyia juga menolak, Indonesia sudah mulai mengatakan
         “bahwa jumlah telah terlalu banyak, tidak bisa menerima lagi”, Eropa yang maju dengan teknologi dan kaya dengan uang kapitalisme sekarang diam, diam ditelan neraka jahanam, semangat atau paham humanisme tidak untuk masyarakat muslim sepertinya padahal ketika islam Berjaya, masyarakat muslim dilindungi dengan sebaik-baiknya, banyak contoh yang bisa kita berikan bagaimana Muhammad Al-Fatih yang menundukkan Konstatinopel tanpa membunuh nyawa-nyawa tak berdosa, islam sangat memanusiakan manusia, jika islam diam bukan kesalahan islam, islam tidak akan bergerak tanpa manusia karena islam sebuah ajaran, manusia yang beragama islam seharusnya bertindak ketika melihat kejahatan, disitulah prinsip “Amar Makruf Nahi Mungkar”, ditegaskan dalam Surah Al-Imron Ayat 104 berbunyi: “Hendaklah suatu golongan mengajak pada kebaikan dan mencegah yang buruk maka merekalah orang-orang yang beruntung”, mana golongan ini, perintah Al-Qur’an hanya menjadi stempel untuk mendapat surga, padahal ada yang lebih berharga dari surga kedamaian dunia ini, berhentinya penindasan disetiap Negara, jika kita melakukan kebaikan dunia maka surgapun pasti datang kepada kita.

            Peradaban islam memang telah runtuh kekuatannya tetapi lempeng-lempeng sisa itu masih tersisa, kalau mereka mau bersatu setiap Negara muslim dengan kerjasama yang islami maka kejahatan dan pendiaman dalam tindakan terhadap kemanusiaan pasti masalah seperti kasus etnis Rohingya bisa diselesaikan, ulama-ulama, pemikir, pemikir seharusnya membela tindakan ini, menggerakkan organisasi kemanusian untuk bertindak, ketika barat diserang banyak yang peduli ketika muslim diserang kenapa semua Negara menutup mata, kenapa nyawa muslim dianggap tak berharga? Nyawa manusia sama, memiliki darah, butuh makanan, butuh hidup yang layak seperti manusia, hentikan deskriminasi atas nama batas geografis dan lain sebagainya, Alam dan Bumi ini milik Allah, ingat setiap pemimpin dan ulama bahkan masyarakat muslim akan ditagih pertanggungjawabannNya terhadap kejahatan yang dilakukan maupun dibiarkan, ini bukan khutbah, ini bentuk kepedulian sebagai pemuda muslim yang memiliki cita-cita kedamaian dunia tanpa perbedaan barat dan timur, dalam Surah Hujarat Ayat 13 yang Berbunyi: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal” dari Surah ini menunjukan bahwa Allah menciptakan manusia untuk kebaikan.

No comments:

Post a Comment

Tulisan Terbaru

Populer

Hamka For RBK

Hamka For RBK

Sjahrir For RBK

Sjahrir For RBK