Tuesday, November 24, 2015

Mafia (Puisi)

Oleh: Agam Primadi

Negeri yang aku hinggapi mulai tak ramah.
Orangnya orangya beringas, memangsa satu sama lain.
Mengigit, mengkoyahkan, menelan habis manusia disekitarnya.
Dan orang orang itu aku beri nama mafia.
Penampilannya elegan.
Rambutnya klimis.
Bajunya bermerek.
Retorikanya bak khatib di mimbar masjid.
Tapi dalam tubuhnya berbau busuk.
Busuk sekali,
Seperti bunga bangkai yang ku lihat langsung kemarin sore.
Menyengat hingga pelosok desa.
Mengalahkan fragmentasi getah karet para petani.
Tak sanggup aku menciumnya.
Tak sangup aku melihat lalat itu mulai menghinggapi mulut mungilnya.
Negeriku bukan untuk kau perdagangkan.
Negeriku bukan untuk memperkaya dirimu sendiri.
Wahai engkau para perusak.
Berhentilah sebelum kuasa-Nya yang menghentikan.
Berhentilah sebelum semesta memanggilmu.

No comments:

Post a Comment

Tulisan Terbaru

Populer

Hamka For RBK

Hamka For RBK

Sjahrir For RBK

Sjahrir For RBK