Tuesday, November 24, 2015

Ozon (Puisi)

Oleh: Iqra Garda Nusantara

Di mikropon dari masjid di sudut kota
Kudengar berkali kali pembicara berteriak
"...bumi makin panas pertanda kiamat telah mendekat"
Nyaris, di dalam diriku, atau dirimu dan diri khalayak
Tak ada begitu khawatir soal kiamat dekat atau jauh
Kehidupan berjalan biasa saja
Yang gila lanjut dgn kegilaannya
Yang serakah lanjut saja keserakahannya
Yang galau tetap asik bergurau
Yang kaya makin kaya
Yang sudah bertambah susah
Tak ada yang istimewa
Semua berjalan biasa biasa saja
Ada pula di jumat lain
Khutbah bertenaga disampaikan
"Menurut pakar astronomi dan geofisika ada pemanasan global akibat ozon menipis akibat ulah tangan manusia. Ini sudah diingatkan oleg Allah bahwa kerusakan dibumi itu terbukti...."
Itu bukan kali pertama khatib bicara kerusakan. Beratus atau bahkan Beribu kali diteriakkan
Yang aku tahu setelah semua itu. Jamaah biasa saja bahkan bisa lelap di tengah khutbah.
Semua biasa saja tak ada yg istmewa.
Yang rokok tetap merokok
Yang buang sampah sembarangan tetap saja kelakuannya
Yang bisnis merusak mencemari lingkungan ya ajeg saja
Yang bakat bicara pun ya cukup bertahan sebagai pembicara
Kerusakan juga terjadi seperti telah menjadi kebiasaan
Aku menyaksikannya, dan aku juga biasa saja seperti apa adanya. Tak ada yang istimewa. Ya sebagai manusia biasa, mendengar ozon dan langit makin rendah aku biasa saja.
Tak ada yang benar benar istimewa. Semua akan berjalan biasa biasa saja.
Selamat datang ozon, selamat datang hari kiamat.

Panasbumi, 24 Nop 2015

No comments:

Post a Comment

Tulisan Terbaru

Populer

Hamka For RBK

Hamka For RBK

Sjahrir For RBK

Sjahrir For RBK