Tuesday, September 15, 2015

Ada yang dikejar, (harus) ada yang ditinggal.



Abdullah Bin Zed, Pegiat RBK
 
ditulis di Pare 15 September

Waktu itu siang hari tgl 14 september, dalam obrolan di sebuah telpon dgn ayah saya yg sudah di bali, kita berbicara tentang rencana saya untuk belajar bhs inggris di kampung inggris, pare, kediri. Terbesit langsung di kepala saya bahwa saya harus segera mendapat kejelasan tentang ini (kebetulan saya sedang di madiun saat itu). Tanpa membuang waktu lagi, saya putuskan untuk meluncur ke kampung inggris di pare siang itu juga. Yaa, ke sebuah tempat yang saya sendiri belum pernah kesana sebelumnya dan cuma saya dengar dari beberapa kenalan saya yang pernah belajar disana. 

Siang itu saya pergi menuju pare dengan menumpang bis dari terminal madiun. Tidak ada rute langsung dari madiun ke pare sehingga saya harus turun di jombang dulu dan gantu menumpang bisa lainnya jurusan ke pare. Sekitar pukul 4 sore saya tiba di kampung inggris yang cukup terkenal itu. Sesampainya disaba saya dijemput oleh suami dari teman kos ibu saya saat masih menjadi mahasiswi di Jogja. Saya langsung diantar ke BEC (Basic English Course), sebuah lembaga kursus bhs inggris pertama di Pare yg lulusan dan guru nya akhirnya mendirikan tempat-tempat kursus lain di Kampung inggris. 

Saat datang ke BEC, ternyata office nya sudah tutup dan saya pun hanya membaca info di dinding dan berbincang dgn salah satu siswa yang belajar disana. Saya pun dibawa oleh suami teman ibu saya ke rumah nya untuk istirahat sejenak dan menyantap makan malam. Saya ditunjuki beberapa tempat les yang terkenal saat dijalan menuju rumah nya yg kebetulan bertempat di tulungrejo, kelurahan tempat kampung inggris berada. 
Saya langsung jatuh cinta saat melewati deretan jalan dimana sebelah kanan kiri saya terdapat lembaga-lembaga kursus bhs inggris yang dipadati oleh para pelajar dari berbagai etnis dan daerah, suku dan agama, laki-laki dan perempuan. Apotek, warung makan, cafe, laundry, hingga rental sepeda pun cukup banyak ada disana. Yaapp, sebuah atmosfer nyaman untuk belajar langsung menancap di hati saya. I like this place. Malam nya saya habiskan waktu untuk keliling pare dan mendatangi beberapa lembaga yang office nya masih buka di malam hari sebelum akhirnya saya kembali ke rumah kenalan ibu saya untuk bermalam.

Pagi harinya, sekitar jam 8 pagi saya langsung kembali berkeliling dan survey ke beberapa lembaga. Saya mengunjungi Elfast, mahesa, global studies, oxford ILA, TEST, English studio, able final course, melbourne, dan marveleous. Saya membawa semua brosur dari setiap lembaga yang saya datangi. Cukup menarik dan memuaskan saat tau bahwa lembaga-lembaga ini mempunyai paket belajar yang variatif (2 mingguan, bulanan, 3 bulanan, 6 bulanan hingga 9 bulanan). Berbagai paket pilihan program seperti Grammar, Speaking, Toefl & ielts preparation, hingga yg memfasilitasi semua jenis courses. Kebanyakan lembaga disana menekanan program belajar yang ketat dengan rata-rata jumlah pertemuan 4-5 kali per hari. Kelas dimulai dari pukul 05.30 pagi hingga jam 10 malam. Beberapa camp/kost juga memfasilitasi belajar bersama dan menerapkan English zone/area untuk memicu pelajar selalu mempraktikkan bhs inggris nya. 

Saya sangat suka tempat ini, suasana nya dan lembaga-lembaga nya (beberapa). Sampai tadi sekitar jam 10 pagi, saat saya memutuskan untuk segera pulang ke rumah, saya baru ingat kalau saya punya kenalan yang sedang belajar di pare. Segeralah saya kontak dia via FB. Namanya iwan, senior saya saat SMP di bali. Sudah lebih dari 7 tahun saya tidak berjumpa dengan nya. Ternyata setelah saya check saya tau bahwa dia masih di Pare dan dia belajar di lembaga kursus TEST. Sebuah lembaga yang concern di penguatan basic structure and IELTS/TOEFL preparation. Saya pun bertemu dengan iwan dan ngobrol cukup panjang. Sudah sekitar 6 bulan dia di Pare dan sekarang sudah menjadi tenaga pengajar pembantu. 

Dia banyak memberi saya saran dan masukan terkait tempat kursus mana yg tepat dan skill apa yang diperlukan untuk mencapai skor IELTS yang maksimal. FYI, di TEST itu banyak scholarahip awardee khususnya LPDP awardee. Di TEST kita dipicu untuk memahami bhs inggris academically and structurally.

Setelah menimbang banyak hal, kegalauan muncul di hati saya. Saya galau kapan saya harus memulai belajar bhs inggris saya. Padatnya kegiatan dan kewajiban saya di Jogja membuat saya galau. Diluar jadwal wisuda saya pada tgl 17 oktober 2015, saya mempunya tanggung jawab di komunitas saya di RBK, Turun tangan, dan membina adik-adik saya di HMI. Ditambah lagi, sekitar minggu lalu saya baru dipercaya untuk membantu mengajar (sebagai asdos dan pembantu asdos) di jurusan saya di UMY. Sebuah hal yang dari dulu saya inginkan, mengajar. Semakin berat hati ini untuk pergi meninggalkan Jogja. 

Namun, di sisi lain, target apply beasiswa saya diawal 2016 sudah semakin dekat. Pada bulan februari besok, IELTS score saya harus mencapai nilai 7 kalau ingin diterima di LSE, UK. Itu bukan suatu hal yang mudah. Sulit dan butuh kerja super keras untuk mencapai nilai IELTS seperti itu.

Dalam kegalauan antara pergi ke Pare secepatnya dan stay di Jogja untuk melakukan berbagai hal yang sudah saya sebutkan tadi, saya teringat sebuah nasihat seorang kenalan yang saya temui di Pamekasan, Madura saat penelitian skripsi saya. Kurang lebih dia berkata seperti ini, "Dik, hidup memang seperti ini, kalau ada sesuatu yang dikejar ya harus ada yang ditinggalkan, memang terkadang butuh pengorbanan". Ucapan ini terus saya ingat. Terutama bagian yang ini, "Kalau ada yang ingin dikejar ya (harus) ada yang ditinggal". Terdengar sederhana namun sangat sarat makna menurut saya. 

Sampai saat ini pun saya belum benar-benar mengambil keputusan, namun nasihat kenalan saya tersebut barangkali memberikan saya keberanian untuk memutuskan meninggalkan salah satu dari pare atau jogja. Hati dan pikiran saya sekarang jujur lebih cenderung untuk meninggalkan Jogja bulan depan dan bertapa di Pare sekitar 3-4 bulan. Yaahh kita lihat saja nanti.

1 comment:

  1. Hay...
    Berdasarkan pengalamanmu di pare kursus di lembaga apa utk speaking ?
    Sy rencana 4 bln tp msh bingung milih mana? Rencana di marvelous (speaking) br lanjut di Test
    Mohon sarannya.. mkasih

    ReplyDelete

Tulisan Terbaru

Populer

Hamka For RBK

Hamka For RBK

Sjahrir For RBK

Sjahrir For RBK