Thursday, September 10, 2015

Catatan kecil RBK on the Street #5



M Luthfi Ikhwan, peserta KKN 06 UMY

Minggu subuh sekitar pukul 05.00 WIB pejuang-pejuang KKN 06 UMY sudah bangun untuk bersiap mengadakan agenda rutinitas yaitu RBK on the Street atau sering disebut ROTS alias perpustakaan jalanan. Pada malamnya, segala persiapan disiapkan, berawal dari briefing yang langsung dipimpin oleh PJ ROTS dan dilanjutkan langsung dengan menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan untuk ROTS besok pagi. Teman-teman KKN langsung dibagi menjadi beberapa team kerja untuk persiapan, ada yang menyiapkan buku yang akan dibawa besok dan dimasukan kedalam box hijau ROTS, ada yang menyiapkann tikar, spanduk, dan barang-barang lain untuk menunjang kegiatan ROTS besok pagi. Ada rasa yang berbeda dalam ROTS kali ini, bisa dikatakan senang namun juga disatu sisi ada perasaan yang sedih, ROTS yang diadakan minggu ini merupakan ROTS terakhir yang akan diadakan oleh KKN 06.

Dikatakan senang karena ada perasaan lega karena menjadi tanggung jawab terakhir untuk mengadakan ROTS namun juga merasa sedih karena ROTS ini merupakan ROTS terakhir yang akan dijalankan teman-teman sebagai sebuah team KKN. Namun team KKN tetap memiliki semangat yang kuat untuk mensukseskan agenda terakhir mereka, semangat yang bukan seperti biasanya, semangat kali ini berlipat ganda dan semua individu memiliki satu tujuan untuk mengukir sejarah menjadi ROTS kali ini sebagai salah satu ROTS yang paling meriah yang pernah diadakan oleh Rumah Baca Komunitas (RBK).

Bumbu-bumbu pun ditambahkan dalam ROTS kali ini, team KKN bersepakat untuk menambahkan akustikan (jamming music) dalam kegiatan kali ini, 2 gitar beserta 1 kejon disiapkan, lukisan-lukisan anak-anak dari ROTS pertama sampai keemapt juga akan dipublish dalam ROTS kali ini ditambah dengan lukisan anak-anak dalam acara RBK for Kids, ada sekitar 20-25 lukisan yang akan dipublish kali ini. Teman-teman PJ dari ekoliterasi juga akan membagikan secara gratis bibit-bibit tanaman obat keluarga bagi para pengunjung perpustakaan jalanan. Khusus bagi para pengunjung ROTS juga akan diberikan pembatas buku secara gratis beserta tote bag untuk membawa buku-buku yang mereka pinjam.

Semua peralatan untuk untuk menunjang kegiatan tersebut disiapkan teman-teman KKN dan dipastikan tidak ada yang tertinggal satupun. Sungguh ROTS yang dipenuhi bumbu-bumbu penyedap layaknya daging kambing yang ditambahkan kuah santan. Semua barang-barang siap untuk dibawa besok pagi, PJ langsung membagi barang-barang untuk dibawa besok, semua individu memiliki tanggung jawab masing-masing apa saja barang yang harus dibawa mereka besok pagi. Semua organ-organ KKN siap untuk menyambut ROTS besok pagi dan siap untuk membantu memenuhi salah satu janji kebangsaan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, dan janji ini akan berusaha dipenuhi RBK beserta KKN O6 UMY melalui kegiatan RBK on the Street.

Pukul 06.20 waktu Indonesia sebelah barat seluruh pejuang-pejuang berangkat bersama dari padepokan RBK menuju salah satu tempat wisata, tempat bersejarah di Yogyakarta yang selalu dipenuhi oleh seluruh lapisan masyaraka, dan tempat tersebut adalah alun-alun kidul Yogyakarta.

Pukul 06.40 WIB lapak buku sudah dibuka dan siap untuk dipinjam atau dibaca ditempat. Teman-teman KKN bergantian sarapan kala itu, sebagian menjaga ladang buku dan sebagian lagi mengisi perut. Waktu menunjukan pukul 07.45 WIB dan beberapa lagu mulai dimainkan oleh teman-teman KKN, lagu yang dibawakan dari beberapa genre. Perpustakaan jalanan juga mulai dipenuhi pengunjung yang haus akan bahan bacaan. bibit-bibit tanaman mulai dibagikan dan bagi yang mendapat bibit juga akan diminta memegang poster serta diambil fotonya. lagu-lagu terus terdengar dan memancing orang untuk mendatangi perpustakaan jalanan kala itu. Sebelum ROTS ditutup, teman-teman KKN juga mengadakan semacam diskusi ringan, yang dibicarakan adalah hal positif apa yang tidak bisa dilupakan ketika di RBK, ada yang mengatakan ilmu sampai mendapatkan jodoh bagi yang sudah lama jomblo. Sekitar pukul 11.00 WIB teman-teman KKN sudah menuju ke padepokan RBK lagi untuk mengembalikan barang-barang yang dibawa di ROTS.

Luar biasa salah satu agenda rutinitas dari RBK yang satu ini, satu manfaat yang membuat pandangan saya pribadi berubah yaitu buku bukan merupakan barang yang mewah dan rasa saling berbagi yang sangat tinggi. Seluruh lapisan masyarakat berhak untuk membaca buku dan mendapatkan pengetahuan baru dari buku yang dibacanya. Pelajaran yang belum pernah saya dapatkan dimanapun selama ini, semoga tulisan ini bermanfaat, Amin.

No comments:

Post a Comment

Tulisan Terbaru

Populer

Hamka For RBK

Hamka For RBK

Sjahrir For RBK

Sjahrir For RBK