Monday, September 14, 2015

Revolusi Pancasila



Oleh AlHafiz Atsari, Pegiat RBK

Kemarin tepatnya hari jum'at 11 September 2015, Rumah Baca Komunitas (RBK) kembali lagi mengadakan kegiatan dejure yaitu bedah buku yg berjudul "Revolusi Pancasila" yang diadakan di Padepokan Rumah Baca Komunitas. Poster sebenarnya sudah lama beredar di socmed sehingga sudah banyak pegiat yang tahu. Namun demikian, cukup subtansial apa yang diobrolkan di sore itu.

Di awal diskusi sudah muncul pertanyaan menarik yg terdapat di cover depan buku tersebut "apakah kita biarkan bangsa ini hancur atau bangkit bertempur?". Ini adalah pertanyaan Penulis terhadap seluruh elemen masyarakat Indonesia.

Yudi Latif merasa bangsa ini sedang mengalami degradasi kepercayaan terhadap Ideologi bangsa yakni PANCASILA. "Kita" seluruh elemen bangsa Indonesia mengetahui Pancasila namun dalam praktik kehidupan sehari-hari hanya memahami sebagai slogan belaka. Kita mengikuti upacara bendera dan menyanyikan lagu kebangsaan hanya sebagai seremonial belaka. Banyak sarjana-sarjana yg hanya tahu namanya (Pancasila) namun tidak memahami makna yg terkandung di dalamnya sehingga mereka bangga dengan ideologi-ideologi besar dunia yg sampai saat ini belum mampu menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa. Kita melihat para sarjana luar negeri maupun dalam negeri dengan bangga menganggap bahwa ideologi-ideologi besar (Liberalisme, Sosialisme, dsb) mampu menyelesaikan persoalan bangsa sehingga yg terjadi kita hampir melupakan sejarah bangsa bahwa kita punya falsafah bangsa yg luar biasa yg keluar dari pemikiran-pemikiran pendiri bangsa. Kita juga melihat dalam birokrasi pemerintahan kita bahwa Pancasila sebagai pedoman norma saja bukan sebagai motor penggerak roda bangsa. Kritik ini mungkin lebih ditujukan bagi generasi muda Indonesia karena mereka lah yang akan memimpin dan membawa bangsa ini "bangkit atau masuk dalam museum sejarah".

Inilah yg menjadi kritik Yudi Latif, ia menginginkan generasi muda melakukan aksi-aksi nyata bukan hanya pandai mengkritik saja. Generasi muda harus turut andil dalam menyelesaikan persoalan bangsa yg terjadi di sekitarnya bukan hanya menunggu pemerintah untuk melakukannya yg disebut Yudi Latif sebagai "Patriotisme Progresif atau nyata". Sehingga seluruh elemen bangsa bisa melakukan hal-hal kecil dan sederhana untuk kebaikan bersama.

Mungkin hanya ini pesan-pesan moral yg bisa saya dapatkan dari bedah buku ini.

Marilah kita bangkit dan berdiri di negeri sendiri
Menyelesaikan persoalan yang tak pernah berhenti
Bukan hanya bangga terhadap ideologi sendiri
Namun beraksi untuk mengabdi pada negeri
Sebagai wujud nyata bagi bumi pertiwi

No comments:

Post a Comment

Tulisan Terbaru

Populer

Hamka For RBK

Hamka For RBK

Sjahrir For RBK

Sjahrir For RBK