Thursday, December 17, 2015

Permufakatan Baik



David Efendi, pegiat RBK

Melihat kegelapan di sekitar kita membuat kekuatan positif melemah. Tak banyak membantu memperbaiki keadaan jikalau terlalu banyak kebusukan politik ekonomi merasuk dalam pikiran kita. Permufakatan jahat ITU nyata sebagaimana nyatanya iblis dalam kehidupan kita. Namun demikian, kita perlu bangun kepercayaaan di hati Dan pikiran, meminjam kata-kata Bu Sri Wahyaningsih, pendiri salam, bahwa "masih banyak orang Baik di sekitar kita."
Siapakah orang Baik?tahukah kita siapa orang Baik? Dalam suatu hadis jika tak salah disebutkan bahwa sebaik Baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesama. Orang Baik ITU keberadaannya tak mengancam siapa pun, keberadaannya justru memperkuat orang lain. Saya kita orang Baik ITU adalah manusia yang bisa menghargai dirinya, Dan orang lain. Memberikan atau mengorbankan suatu kebahagiaan untuk banyak orang. Saya setiap diri, punya subyektifitas mendefinisikan orang Baik sesuai pengetahuan Dan pengalaman insani.
Ada juga kutipan Bagus yang dipilih oleh seorang pegiat RBK, Arya Dwiyoga:
“Urip kang utama, mateni kang sempurna”. Artinya Selama hidup kita melakukan perbuatan baik maka kita akan menemukan kebahagiaan di kehidupan selanjutnya." Hal ini ingatkan saya pada slogan kedaulatan rakyat yang jika tak salah itu dari ajaran Ki ageng Surya mentaram: migunanin tumraping liyan. Ajaran lain falsafah jawa adalah bahwa "urip iku urup" (hidup yg menghidupkan) memberikan manfaat/pencerahan.
Tugas kita sebagai pegiat komunitas atau sebagai individu, adalah mematikan agar kuantitas orang Baik tak berkurang jumlahnya dengan cara melibatkan diri kita dalam persekongkolan orang Baik. Kualitas pun perlu ditingkatkan, dilipatgandakan Dan dibesarkan.
Dalam pengalaman kognitif Dan interaktif saya dengan dunia, bisa digambarkan bagaimana spiritualitas menyumbang makna di dalam hubungan antar manusia yang sifatnya filosofis: bersekongkollah kalian dalam melakukan kebajikan Dan kebaikan Dan jangan bersekongkol dalam melakukan kekerasan. Saya kira ini ayat yang jadi landasan berkomunitas. Persekongkolan atau permukatan jahat yang dilakukan secara sistematis, masif, Dan terorganisir akan mudah mengalahkan permukatan Baik. Logika sebaliknya, berlaku pula. Maka, wahai orang Baik sejagat raya rawatlah kebaikan Dan atau bersatulah untuk adakan sebanyak mungkin permukatan Baik.
: Tahukah kamu APA Dan bagaimana permukatan Baik ITU? Permukatan Baik ITU pantasnya dilakukan oleh orang Baik Dan yang dibicarakan ihwal kebaikan atau kemaslahatan. Salah satu tolok ukur permukatan Baik lainnya adalah bahwa etika, nurani, Dan pikiran yang adil di dalam membicarakan rencana. Permufakatan baik ITU bicara do right thing instead of do things right--bukan hanya secara legal formal dibolehkan tetapi harus dipastikan dengan akal jernih bahwa apa yang dilakukan ITU adalah amal kebaikan. Ini tidak mengarah pada satu jenis ajaran agama. Ada nilai nilai kebaikan universal yang bisa diformulasikan serta dapat dilakukan. 
Suatu permukatan Baik dapat dilakukan dengan Baik apabila di dalam proses ada oenghargaan atau apresiasi, terbuka, manusiawi, adil, memberikan nilai yang sama pada semua orang yang punya pendapat (bisa beragam) serta berorientasi pada kepentingan yang membutuhkan. Bukan kepentingan peserta permufakatan. Ini adalah karakter Dan semacam GBHN dalam penyelenggaraan "kongres orang Baik" dalam diri komunitas. Tidak absolute, ini terus berdinamika untuk menemukan makna.
Kebaikan yang terbaik adalah bentuk kebaikan yang sudah dilakukan. Kebaikan tak cukup dibicarakan atau dituliskan barangkali, ada namanya praksis amal Baik yang terus menerus diperjuangkan sebagai unfinished destiny sebagai manusia dengan segala keterbatasannya. 
Selamat bermufakat di dalam kebaikan. Semoga Damai untuk hati semua pegiat, dan semoga kita terus berusaha untuk adil sejak dalam pikiran.

No comments:

Post a Comment

Tulisan Terbaru

Populer

Hamka For RBK

Hamka For RBK

Sjahrir For RBK

Sjahrir For RBK